Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah di Kolong Tol Wiyoto Wiyono, DKI Minta Warga Bikin Bank Sampah

Kompas.com - 15/01/2019, 18:38 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji meminta warga di sekitar kolong tol Ir Wiyoto Wiyono, Jakarta Utara agar membangun bank sampah. Isnawa menyayangkan warga masih membuang sampah di kolong tol.

"Bank-bank sampah, kompos, sehingga pengolahan sampah di rumah lebih efektif sehingga mereka tak membuang sampahnya di kolong-kolong tol kita," kata Isnawa ditemui di Bekasi, Selasa (15/1/2019).

Isnawa berencana mengelola lahan kolong tol itu agar tak jadi tempat pembuangan lagi. Ia mengakui memang di kawasan itu, tak ada tempat pembuangan sampah (TPS). Dinas Lingkungan Hidup dan Pemerintah Kota Jakarta Utara bakal meletakkan tong sampah atau gerobak motor.

"KamiKami i menempatkan di bawahnya dengan dust bin karena memang akses ke situnya agak sulit, tidak bisa masuk sampai kolong tol," ujar dia.

Baca juga: Sempat Bersih, Kolong Tol Wiyoto Wiyono di Jakut Dipenuhi Sampah Lagi

Menurut Isnawa, sampah yang menumpuk di kolong Tol Wiyoto Wiyono disebabkan pengelola jalan tol tak menjaga lahan itu. Lahan yang terbuka membuat warga bebas menimbun sampah.

"Memang ketersedian lokasi tempat sampah agak sulit di situ. Tapi kita akan coba gunakan kolong tol itu untuk pengolahan sampah yang lebih baik lagi," ujar Isnawa.

Lahan kolong Tol Wiyoto Wiyono di kawasan Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara penuh dengan sampah selayaknya tempat pembuangan sampah, Senin (14/1/2019) pagi.

Sejumlah warga mengaku terpaksa membuang sampah di sana lantaran lokasi itu merupakan tempat pembuangan sampah yang paling dekat dari rumah mereka.

Baca juga: Jauh dari TPS, Warga Pilih Buang Sampah di Kolong Tol Wiyoto Wiyono

Keberadaan TPS tidak resmi itu juga mengundang kehadiran para pemulung yang menyimpan barang-barang temuan mereka, seperti botol plastik hingga perabotan bekas di sisi jalan.

Sebelumnya, kolong Tol Wiyoto Wiyono di kawasan Warakas, Jakarta Utara, juga ditemukan penuh dengan sampah pada April 2018 lalu. Saat itu, warga beralasan petugas tidak pernah mengangkut sampah yang sudah menumpuk bertahun-tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com