Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Anies Saat Beda Pendapat dengan Jusuf Kalla

Kompas.com - 18/01/2019, 06:15 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan kekagumannya terhadap kemampuan Wakil Presiden Jusuf Kalla memandang berbagai persoalan dengan praktis.

Ia menceritakan pengalamannya bekerja dalam tim khusus untuk perdamaian Thailand Selatan pada 2008 saat masih menjabat Rektor Universitas Paramadina.

Baca juga: Anies Minta PKL Tanah Abang Hargai Kesepakatan yang Telah Dibuat

Sebagai Wakil Presiden, Kalla saat itu bertanggung jawab sebagai mediator.

"Proses negosiasi antarpihak di Bogor sangat dirahasiakan, pertemuan tertutup. Dalam proses itu saya dapat tugas membaca konstitusi Thailand," kata Anies dalam acara Indonesia and The World: Future Trajectory Opportunities and Challenges yang juga berpusat pada sosok Kalla di Hotel Mandarin Oriental, Kamis (17/1/2019).

Anies mengatakan, konstitusi Thailand yang dibacanya mencapai 300 halaman.

Setelah membaca konstitusi, Anies menyampaikan ke Kalla soal tawaran gencatan senjata.

Ia menyarankan ke Kalla agar Indonesia mendorong gencatan senjata selama proses negosiasi.

"Saya bayangkan orang baku tembak, dengan adanya negosiasi mudah-mudahan damai. Jadi Pak Jusuf Kalla tidak perlu ada gencatan senjata, kenapa? 'Supaya negosiasinya cepat selesai. Kalau di sana damai, negosiasinya tidak akan pernah selesai'," kata Anies menirukan Kalla waktu itu.

Anies menilai Kalla memang sudah biasa menghadapi mediasi dan negosiasi. Menurutnya, Kalla bisa berpikir praktis.

Selain itu, Anies menilai Kalla mampu berdiskusi dengan siapapun yang berbeda pandangan.

Baca juga: Anies: Yang Melanggar Sering Lebih Galak dari yang Menertibkan

"Pak JK itu kalau diajak diskusi dan didebat itu enggak ada marahnya, enggak ada. Kami berbeda pendapat sama sekali no problem, no hard feeling meskipun berbeda pendapat dan justru Pak JK itu menghargai pandangan-pandangan yang bervariasi," ujar Anies.

Anies mengaku beruntung bisa belajar banyak dari sosok Kalla.

Ia meyakini kontribusi dan peran Kalla akan terus jalan kendati jabatannya akan berakhir pada Oktober 2019 nanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com