Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya DKI Menyulap Kolong Tol Penuh Sampah yang Masih Sebatas Wacana

Kompas.com - 19/01/2019, 07:45 WIB
Ardito Ramadhan,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Utara akan menyulap sejumlah titik di kolong Tol Ir Wiyoto Wiyono yang kini dipenuhi sampah.

Wakil Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengatakan, kolong tol akan dijadikan tempat interaksi warga.

"Kami sudah petakan, sepanjang lokasi yang sudah dibersihkan ada 3 kelurahan di Kecamatan Tanjung Priok rencananya kami akan buat lokasi tersebut tempat interaksi warga," kata Ali di Kelurahan Lagoa, Jumat (18/1/2019).

Baca juga: Pos Keamanan Akan Dibangun untuk Cegah Warga Buang Sampah di Kolong Tol

Ali menuturkan, tempat interaksi warga tersebut berupa sarana olahraga, Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), tempat ibadah, atau lahan parkir.

Namun, tidak semua titik akan dijadikan tempat interaksi warga. Beberapa titik akan dipagari dan dijaga pos keamanan gabungan demi mencegah warga buang sampah sembarangan.

"Terlibat juga di situ nanti ada keamanan dari CMNP (perusahaan pemilik lahan), TNI, Polri, dan Satpol PP kami nanti akan di beberapa titik akan dibuat," ujar Ali.

Wacana lama

Wacana mengubah kolong tol menjadi tempat interaksi warga sebetulnya merupakan wacana yang pernah dilontarkan sebelumnya.

Pada April 2018 lalu, Lurah Papanggo Maryono mengatakan, lahan tersebut akan dijadikan lapangan futsal dilengkapi fasilitas lain dengan dukungan PT CMNP selaku pemilik lahan.

"Nanti lokasi akan dibangun semacam lapangan futsal dan balai pertemuan warga dari CMNP, karena (lahan) itu punya CMNP," kata Maryono saat dihubungi, April 2018 lalu. 

Saat itu, titik kolong tol di Kelurahan Papanggo sedang dipenuhi sampah dan dalam proses pembersihan.

Namun, setelah 1.644 ton sampah diangkut, tampak tidak banyak perubahan selain pemasangan pagar di beberapa titik.

Ironisnya, sampah kembali muncul kendati pagar sudah dipasang. Warga setempat mengaku tidak tahu-menahu siapa pembuang sampah tersebut.

Baca juga: Kolong Tol Penuh Sampah di Papanggo Akan Disulap Jadi Tempat Interaksi Warga

Ali menuturkan, tempat interaksi warga tersebut nantinya akan didanai oleh PT CMNP lewat skema hibah atau corporate social responsibility atau CSR. Ali memastikan, rencana kali ini dapat dijalankan.

"Setelah pemetaan bersama, kami akan rapatkan lagi. Kemudian nanti akan kami buat bentuk perjanjiannya dengan CMNP kegiatan ini," kata Ali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com