Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batal Main Futsal, Seorang Pemuda di Bekasi Bacok Lawannya

Kompas.com - 22/01/2019, 18:24 WIB
Dean Pahrevi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Batal main futsal, seorang pemuda berinisial R (19) membacok dua orang yang sedianya jadi lawan mainnya, yaitu Z dan A, di Jalan Raya Bulevard, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Sabtu (19/1/2019) lalu.

Kanit Reskrim Polsek Medan Satria, Iptu Dwi Manggala Yudha mengatakan, kejadian berawal saat tim futsal beranggotakan R dan teman-temannya akan bertanding melawan tim yang beranggotakan A dan Z dan rekan-rekannya di Perumahan Bulevard Hijau Harapan Indah, Kota Bekasi, Sabtu lalu pukul 22.00 WIB.

Namun saat kedua tim memasuki lapangan futsal, R dan teman-temannya bingung karena Z dan A serta teman-temannya membawa rombongan sekitar 30 orang. Rombongan itu juga membawa petasan dan bambu.

Baca juga: Dendam Perkelahian, Seorang Pelajar di Samarinda Tikam Lawannya

"Lawan (tim Z dan A) ini ditegur sama si R, maksudnya apa bawa banyak orang begitu. Enggak ada jawaban dari tim Z dan A, tim itu pergi begitu saja, batal tanding," kata Dwi di Mapolres Metro Bekasi Kota, Selasa.

R dan teman-temannya pun pergi dari lapangan. Saat keluar gerbang Perumahan Bulevard Hijau, R melihat Z dan A serta teman-temanya berada di seberang perumahan.

Z, A dan teman-temannya kemudian mengejar tim R yang sedang naik sepeda motor. R pun terjatuh dari motor karena kaget dengan suara petasan yang dinyalakan Z dan A.

"Tersangka menemukan celurit di jalan. Diambil celuritnya, lalu dilawan itu tim si Z. Si Z dan A kena sabetan celurit di bagian punggung, paha, dan betis," kata Dwi.

Setelah itu R pulang ke rumah. Celurit yang digunakannya dibuang di tengah jalan.

Polisi lalu menangkap R di rumahnya di Cakung, Jakarta Timur, pada Minggu malam.

Kedua korban masih dirawat di rumah sakit di daerah Medan Satria.

R kini dijerat dengan Pasal 365 KUHP atas tindak pidana penganiayaan dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com