Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Media Asing Soroti Lautan Sampah Kali Pisang Batu Bekasi

Kompas.com - 24/01/2019, 10:45 WIB
Dean Pahrevi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sejumlah media asing mewartakan lautan sampah yang sempat memenuhi Kali Pisang Batu di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Kamis (24/1/2019).

Beberapa minggu yang lalu, Kali Pisang Batu dipenuhi sampah rumah tangga yang sebagian besar didominasi oleh sampah plastik.

Sepanjang 1,5 kilometer sampah memenuhi badan Kali Pisang Batu. Air kali juga terlihat berwarna hitam pekat serta mengeluarkan bau menyengat.

Baca juga: Ini Penyebab Sampah Muncul Lagi di Kali Pisang Batu Bekasi

Ribuan ton sampah itu diduga berasal dari aliran kali di wilayah Kota Bekasi.

Air tanah di sekitar kali yang digunakan warga untuk mandi atau mencuci pakaian juga terlihat keruh dan bau.

Media asal Inggris, Reuters, mewartakan lautan sampah di Kali Pisang Batu.

Dalam websitenya, Reuters menulis kejadian lautan sampah di Kali Pisang Batu itu dengan judul "Sampah Tak Pernah Berhenti, Indonesia Berjuang Untuk Bersihkan Sungai".

Berita itu terbit pada Rabu (23/1/2019) pukul 19.07 WIB. Selain Reuters, media asal Amerika Serikat, The New York Times, juga mewartakan Kali Pisang Batu yang dipenuhi sampah plastik itu.

The New York Times dalam website mengutip berita dari Reuters.

Kemudian media asal Singapura, The Straits Times, ikut mewartakan lautan sampah di Kali Pisang Batu dalam website mereka yang juga mengutip berita dari Reuters.

Kini, kondisi Kali Pisang Batu sudah jauh lebih baik usai sampah diangkut selama satu bulan menggunakan dua alat berat serta puluhan truk sampah.

Sebanyak lebih dari 2.000 ton sampah terangkut dari kali tersebut.

Meski sudah terangkut, masih terdapat sisa sedikit sampah yang belum terangkut mengambang di permukaan kali yang airnya hitam pekat itu.

Baca juga: Sempat Bersih, Kali Pisang Batu Bekasi Kembali Dipenuhi Sampah

Pemerintah Kota dan Kabupaten Bekasi pun sudah sepakat untuk memasang jaring sampah di kali perbatasan wilayah masing-masing.

Hal itu berguna untuk menahan sampah agar tidak memasuki aliran kali di wilayah lain, sehingga petugas kebersihan di wilayah tersebut bisa langsung mengangkut sampah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com