Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

33 Murid SD di Depok Kena Hepatitis A, Dinkes Cek Jajanan di Sekolah

Kompas.com - 28/01/2019, 14:14 WIB
Cynthia Lova,
Icha Rastika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Ada 33 pelajar di sekolah dasar negeri (SDN) di Kota Depok, Jawa Barat yang terinfeksi virus hepatitis A dalam kurun waktu Desember 2018 hingga Januari 2019.

Virus hepatitis A biasanya menular ke orang yang mengonsumsi air atau makanan yang terkontaminasi feses orang lain yang terinfeksi virus HAV.

Penularan bahkan bisa terjadi meski makanan yang dikonsumsinya dalam jumlah kecil.

Petugas Bidang Tata Usaha atau TU di SDN Mekarjaya 30, Bagus, mengatakan, ada 10 siswa di sekolah itu yang terkena virus hepatitis A.

“Memang benar ada yang kena hepatitis tetapi enggak bersamaan, jadi bukan serentak. Ada 10 orang yang kena kalau dari SD kami,” ucap Bagus di SDN Mekarjaya 30, Sukmajaya, Depok, Senin (28/1/2019).

Baca juga: Kali Pertama, Pria Hongkong Terinfeksi Strain Hepatitis E Tikus

Bagus mengatakan, sampel jajanan di SDN Mekarjaya 12 dan SDN Mekarjaya 30 sudah dibawa oleh Dinas Kesehatan Kota Depok untuk dicek di laboratorium.

Sementara itu, guru Unit Kesehatan Sekolah (UKS) SDN Sukamaju 6, Cicih, mengatakan, penyakit kuning tersebut telah menyerang anak muridnya sejak tahun ajaran baru dimulai pada awal Januari 2019.

Cicih belum dapat memastikan dari mana asal virus hepatitis A yang membuat sembilan muridnya harus dirawat inap di rumah sakit itu.

"Dinkes Depok sudah ambil sampel jajanan pedagang dekat sekolah di dua sekolah SDN Sukamaju 6 dan SDN Sukamaju 9,” kata Cicih.

Baca juga: Terima Organ Donor, Lima Pasien Terinfeksi Hepatitis E

Hal ini pun ditanggapi Kepala Dinas Pendidikan Depok Mohammad Thamrin.

Ia mengatakan, Dinas Pendidikan Depok telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Depok untuk memeriksa sejumlah jajanan dari sekolah-sekolah yang muridnya terjangkit virus hepatitis A.

“Iya Dinkes sudah turun ke sana mempelajari apakah penyebab anak-anak murid sekolahan sakit hepatitis A dari jajanan atau penularan dari anak itu sendiri. Nanti kita tunggu hasilnya seperti apa,” ucap Thamrin.

Ia juga mengimbau para orangtua untuk membawakan anaknya makanan atau bekal dari rumah.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com