Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendara Motor: Masuk Tol Mempercepat Waktu, tapi Keamanan Harus Dipikirkan

Kompas.com - 01/02/2019, 18:16 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana mengizinkan motor masuk ke dalam tol.

Salah satu pengendara motor Rizky Ictiar (23) setuju dengan wana tersebut. Menurut dia, dengan motor masuk ke jalan tol bisa menghemat waktu perjalanan.

"Setuju karena mempercepat waktu, enggak apa-apa walaupun harus bayar," ujar Rizky kepada Kompas.com, Jumat (1/2/2019).

Meski demikian, ia meminta agar wacana ini lebih dikaji lagi terutama dari aspek keamanan. Hal ini dikarenakan nantinya motor akan berada di jalan yang sama dengan mobil.

"Tapi harus dipikirin dari segi keamanan. Karena kan ini bareng mobil juga, apalagi kalau mobil-mobil besar. Jadi menurut saya harus ada jalur khusus (bagi pemotor)," kata dia.

Senada dengan Rizky, pengendara lainnya Fernanda menyetujui rencana tersebut.

Hal ini di karena jalan yang dilaluinya setiap hari terutama saat jam kerja kerap macet.

Baca juga: Dianggap Bahaya, Pengendara Tolak Wacana Sepeda Motor Masuk Jalan Tol

"Saya setiap hari lewat Jalan DI Panjaitan tau sendiri kan macetnya kayak bagaimana. Tapi kalau misalkan bisa lewat tol Kebon Nanas kan lumayan menghemat waktu dan tenaga," tuturnya.

Ia berharap pengguna motor bisa disamakan haknya dengan pengendara roda empat.

"Saya baca juga bahwa memang kan jalan tol bisa diperuntukan buat pengendara mobil maupun motor. Tidak ada larangan gitu loh. Ya sudah sah kan saja rencana motor bisa masuk tol," ucap Fernanda.

Meski demikian, pengendara lainnya Fika Rahma berharap walaupun nantinya bisa masuk tol, biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar.

"Maksud saya jangan mahal-mahal banget bayar tolnya. Kayak parkir gitu, motor lebih rendah bayarannya dibanding mobil maupun truk," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua DPR Bambang Soesatyo mengusulkan agar pemerintah mulai mewacanakan perizinan penggunaan jalan tol oleh pengguna sepeda motor.

Menurut Bambang, pengendara motor punya hak yang sama dengan pengendara mobil atas jalan bebas hambatan tersebut.

"Para pemotor memiliki hak yang sama dengan pemilik mobil karena sama-sama bayar pajak, sama-sama warga negara Indonesia. Masa enggak boleh menikmati hasil pembangunan?" ujar Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/1/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temuan Mayat dalam Toren di Pondok Aren, Polisi: Saat Terendam Air, Kondisi Korban Masih Hidup

Temuan Mayat dalam Toren di Pondok Aren, Polisi: Saat Terendam Air, Kondisi Korban Masih Hidup

Megapolitan
Tak Ada Luka di Tubuh Mayat dalam Toren di Pondok Aren Berdasar Hasil Otopsi

Tak Ada Luka di Tubuh Mayat dalam Toren di Pondok Aren Berdasar Hasil Otopsi

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Penemuan Mayat Membusuk di Dalam Toren | SIM C1 Resmi Diterbitkan

[POPULER JABODETABEK] Penemuan Mayat Membusuk di Dalam Toren | SIM C1 Resmi Diterbitkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 29 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 29 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Megapolitan
Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Megapolitan
Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Megapolitan
Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Megapolitan
Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Megapolitan
Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Megapolitan
2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

Megapolitan
Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Megapolitan
Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com