Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vihara Gayatri Berbenah Jelang Tahun Baru Imlek 2019

Kompas.com - 04/02/2019, 15:29 WIB
Cynthia Lova,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sejumlah penjaga klenteng terlihat memandikan patung Toti Pakung (Dewa Bumi) dan membersihkan area Vihara Gayatri di Depok, Jawa Barat.

Ritual memandikan patung dewa dan berbenah membersihkan area vihara dilakukan untuk menyambut perayaan Tahun Baru Imlek 2019 yang jatuh pada Selasa (5/2/2019) esok.

“Sebelum Imlek kami selalu membersihkan patung-patung. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin setiap tahun semata-mata agar pengunjung bisa beribadah dengan nyaman," ucap pengelola Vihara Gayatri Darmawan, Senin (4/2/2019).

Baca juga: Petugas PPSU Bersihkan Vihara di Pejagalan Jelang Imlek

Sekitar 500 lilin-lilin besar sudah mulai dipersiapkan di dalam vihara untuk dinyalakan pada pukul 00.00 WIB nanti.

“Belum dinyalain sekarang, nanti nih pas jam 00.00 baru pada dinyalain berjejer,” ucap Darmawan.

Terlihat beberapa pengunjung yang sudah mulai berdoa menjelang Imlek.

Sejarah

Vihara Gayatri didirikan sejak tahun 1984 dan hingga saat ini usianya sudah 35 tahun.

Darmawan mengatakan, tiada yang berubah di Vihara Gayatri selama 35 tahun berdiri.

“Semua tidak ada yang berubah, masih sama seperti dulu. Bangunan, ruangan, lampion segala macam semua sama seperti yang dulu,” ucap Darmawan.

Vihara Gayatri punya keunikan dibandingkan vihara-vihara umumnya di Indonesia, meski perayaan Cap Go Meh sudah lama tidak dilakukan di sini karena alasan dana dan ketersediaan tempat.

Keunikannya tercermin melalui ruangan-ruangan yang dibangun di dalamnya karena tidak berubah meski sudah puluhan tahun.

Di dalam vihara terdapat beberapa ruangan untuk sembahyang. Ruangan-ruangan itu antara lain ruang Dewi Kwan Im (dewi kesejahteraan), Dewa Kwan Tong (dewa kebajikan), Dewa Cai Sen (dewa kekayaan), serta Dewa Toti Pakung (dewa dapur).

Terdapat juga ruang meditasi atau ruang darmasala.

Masing-masing ruangan memiliki luas 3x4 meter. Sementara ruang dewa dapur paling luas 10x5 meter.

Vihara ini terletak di daerah Cilangkap, Cimanggis, Depok dengan luas tanah dan bangunan sekitar 2.400 meter persegi.

Baca juga: Menengok Upacara Cioko di Vihara Nimmala Tangerang, Bakar Kapal dan Patung Setinggi 9 Meter

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com