Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penutup Saluran Kerap Dicuri, Pemkot Depok Kini Gunakan Penutup Berbahan Fiber

Kompas.com - 13/02/2019, 09:59 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Depok akan menggunakan bahan fiber untuk menutup saluran air di Margonda. Soalnya, penutup yang selama ini berbahan besi kerap kali hilang dicuri orang.

“Hampir 60 persen (penutup) tali air sepanjang Margonda hilang, dan itu yang diganti dengan bahan fiber,” kata Kepala Dinas PUPR Depok, Manto Djorjghi, Rabu (13/2/2019).

Manto menilai bahan fiber lebih aman dari aksi pencurian ketimbang menggunakan penutup berbahan besi. Pemasangan penutup berbahan fiber lebih kuat sehingga sulit dicuri orang.

“Beberapa kali dipasang grill berbahan besi, namun selalu hilang. Jadi kami alihkan ke bahan fiber, dipastikan tidak akan hilang,”ucap Manto.

Baca juga: Jalan Margonda di Depok Hanya Macet saat Akhir Pekan, Ini Penyebabnya

Meski penutup saluran air dengan bahan fiber harganya lebih mahal dibandingkan besi, fiber dipastikan sangat sulit untuk dicuri. Satu gril berbahan fiber harganya Rp 700.000, harga ini dua kali lipat dari grill pada umumnya yang berbahan besi.

“Meski mahal, fiber ini lebih awet, antikarat dan antipencurian,” kata dia.

Manto mengatakan, grill bahan fiber yang saat ini sudah terpasang merupakan pengadaan tahun anggaran 2018.

“Tahun ini akan kami adakan lagi sesuai kebutuhan di lapangan, untuk tahun lalu jumlahnya 75 unit, dan saat ini sedang berjalan pemasangan grill yang hilang,” kata dia.

Manto enggan menyebutkan secara detail berapa keseluruhan anggaran yang dibutuhkan untuk pemasangan penutup saluran berjenis fiber tersebut. Ia menyebutkan, tahun 2019 ini ada aggaran bidang pemeliharaan jalan djn Jembatan Dinas PUPR kurang lebih 6,4 miliar  untuk membiayai 16 kegiatan yang salah satunya digunakan untuk memasang fiber sebagai penutup saluran.

“Nantinya akan dihitung berdasarkan kebutuhan di lapangan dan untuk cadangan baru bisa kelihatan berapa yang dibutuhkan,” ucap Manto.

Ia berharap, dengan digantinya bahan fiber, tidak ada lagi laporan penutup air yang hilang.

Tidak adanya penutup saluran air di trototar mengakibatkan saluran air mampat karena sampah masuk ke saluran air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dimintai Keterangan, Hasto: Kader Harus Berani Menyuarakan Kebenaran

Usai Dimintai Keterangan, Hasto: Kader Harus Berani Menyuarakan Kebenaran

Megapolitan
Ibu di Tangsel Cabuli Anaknya, Kakak Ipar: Hidup Pelaku dan Keluarganya Normal

Ibu di Tangsel Cabuli Anaknya, Kakak Ipar: Hidup Pelaku dan Keluarganya Normal

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anak Kandung di Tangsel Kaget Videonya Viral di Media Sosial

Ibu yang Cabuli Anak Kandung di Tangsel Kaget Videonya Viral di Media Sosial

Megapolitan
Bocah di Bekasi yang Tewas Dalam Lubang Galian Air Disebut Juga Jadi Korban Pelecehan

Bocah di Bekasi yang Tewas Dalam Lubang Galian Air Disebut Juga Jadi Korban Pelecehan

Megapolitan
Cabuli Anaknya Sendiri di Tangsel, Keluarga Suami Minta Pelaku Menyerahkan Diri ke Polisi

Cabuli Anaknya Sendiri di Tangsel, Keluarga Suami Minta Pelaku Menyerahkan Diri ke Polisi

Megapolitan
Tukang Pelat di Matraman Akui Pernah Terima Pesanan Pelat Nomor Cantik, Kini Tak Berani Lagi

Tukang Pelat di Matraman Akui Pernah Terima Pesanan Pelat Nomor Cantik, Kini Tak Berani Lagi

Megapolitan
Dapat Pesan dari Prabowo, Aji Jaya Diminta Terjun ke Masyarakat Saat Kampanye Pilkada Bogor 2024

Dapat Pesan dari Prabowo, Aji Jaya Diminta Terjun ke Masyarakat Saat Kampanye Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Keluarga Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Tak Terima, Tuntut Suaminya Jadi Tersangka

Keluarga Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Tak Terima, Tuntut Suaminya Jadi Tersangka

Megapolitan
Polisi Bakal Turunkan Anjing Pelacak untuk Menyisir Rumah Pembunuh Bocah di Bekasi

Polisi Bakal Turunkan Anjing Pelacak untuk Menyisir Rumah Pembunuh Bocah di Bekasi

Megapolitan
Kebakaran di Cibubur Hanguskan Enam Kios dan Dua Mobil Pikap, Kerugian Capai Rp 216 Juta

Kebakaran di Cibubur Hanguskan Enam Kios dan Dua Mobil Pikap, Kerugian Capai Rp 216 Juta

Megapolitan
Dinkes Kota Bogor: Makanan yang Diduga Membuat Puluhan Warga Keracunan Dibuat Sehari Sebelum Acara Haul

Dinkes Kota Bogor: Makanan yang Diduga Membuat Puluhan Warga Keracunan Dibuat Sehari Sebelum Acara Haul

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anak di Tangsel Kerja sebagai Pengamen, Bertemu dengan Sang Suami di 'Jalanan'

Ibu yang Cabuli Anak di Tangsel Kerja sebagai Pengamen, Bertemu dengan Sang Suami di "Jalanan"

Megapolitan
Motor Warga di Medan Satria Bekasi Dicuri, Pelaku Beraksi Saat Siang Hari

Motor Warga di Medan Satria Bekasi Dicuri, Pelaku Beraksi Saat Siang Hari

Megapolitan
Warga Jaktim Bakal Kena Denda Maksimal Rp 50 Juta jika Ditemukan Jentik Nyamuk DBD di Rumahnya

Warga Jaktim Bakal Kena Denda Maksimal Rp 50 Juta jika Ditemukan Jentik Nyamuk DBD di Rumahnya

Megapolitan
Hasto Mengaku Tak Kenal dengan Orang yang Laporkan Dirinya ke Polisi

Hasto Mengaku Tak Kenal dengan Orang yang Laporkan Dirinya ke Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com