Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Siapkan Insentif bagi Pihak yang Kurangi Sampah Plastik

Kompas.com - 24/02/2019, 14:15 WIB
Nursita Sari,
Khairina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menyiapkan insentif bagi pihak yang mengurangi produksi sampah plastik.

Insentif itu akan diatur dalam peraturan gubernur (pergub) tentang larangan penggunaan kantong plastik sekali pakai yang sedang disusun.

"Pak Gubernur ingin memasukkan insentif (ke dalam pergub). Mungkin kepada kelompok masyarakat yang sudah melakukan pengurangan sampah akan ada insentif, misalnya keringanan pajak, dll," ujar Isnawa di Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (24/2/2019).

Baca juga: 4 Alternatif yang Bisa Dibeli Online untuk Kurangi Sampah Plastik

Isnawa menyampaikan, ketentuan soal insentif itu merupakan masukan dari berbagai pihak setelah Pemprov DKI Jakarta melakukan uji publik terhadap rancangan pergub larangan plastik sekali pakai.

Penyusunan rancangan pergub itu kini memasuki tahap akhir.

"Kami kemarin mengadakan uji publik. Kami mengajak siapa pun untuk meminta komentarnya, masukannya lagi. Sudah mendekati taraf akhir," kata dia.

Menurut Isnawa, pergub soal larangan plastik sekali pakai akan rampung dalam waktu dekat. Pergub itu akan langsung disosialisasikan setelah diteken Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Semoga dalam 1 mingguan ini bisa selesai, 1-2 minggu ini," ucap Isnawa.

Kompas TV Sebagian dari anda mungkin masih kerap menemukan sampah menumpuk dimana-mana, beragam upaya dan kampanye untuk mengurangi sampah pun terus dilakukan salah satunya meng-inisiasi mengurangi konsumsi plastik dengan menggunakan material yang lebih ramah lingkungan. Kampanye mewujudkan bumi bebas sampah terus digulirkan seiring dengan masih kurangnya kesadaran masyarakat serta belum optimalnya pengelolaan sampah yang ada saat ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com