Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Logistik Belum Lengkap Diterima, KPU DKI Kebut Pelipatan Surat Suara

Kompas.com - 04/03/2019, 11:42 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta masih menunggu kedatangan surat suara untuk pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) DKI Jakarta.

Ketua KPU DKI Jakarta Betty Epsilon Idroos mengatakan, pihaknya telah merampungkan proses pelipatan surat suara untuk Presiden dan Wakil Presiden.

Sementara, surat suara untuk DPR RI dan DPRD DKI Jakarta masih dalam proses pelipatan.

Baca juga: Proses Pelipatan Surat Suara di Jakarta Ditargetkan Rampung 30 Maret

"Surat suara yang sudah datang ke KPU se-DKI Jakarta adalah (surat suara) Presiden dan Wakil Presiden, DPR RI, dan DPRD DKI Jakarta. Sementara DPD masih proses, belum sampai. Saya berharap (surat suara) DPD sampai pertengahan Maret," kata Betty di Kantor KPU DKI Jakarta, Senin (4/3/2018).

Betty mengungkapkan, proses pelipatan surat suara ditargetkan rampung pada 30 Maret 2019.

Oleh karena itu, pihaknya menargetkan proses pelipatan surat suara untuk DPD DKI selesai dalam kurun waktu 10 hari.

"Sekarang kan dikebut untuk (pelipatan surat suara) DPR RI dan DPRD DKI. Saya harap selesai tanggal 20-an Maret. Lalu, tersisa 10 hari untuk pelipatan (surat suara) DPD DKI," ujar Betty.

Seperti diketahui, ada tujuh gudang pelipatan surat suara yang tersebar di enam Kabupaten/Kota se DKI Jakarta.

"Jakarta Barat menggunakan GOR Kebon Jeruk, Jakarta Selatan menggunakan dua GOR daerah Pancoran dan Jagakarsa, Jakarta Utara di kantor KPU kota karena kantornya cukup besar," ujar Betty.

"Jakarta Timur menggunakan pusat pelatihan milik Pemkot, Jakarta Pusat ada gudang khusus di daerah Salemba Tengah, sementara Kepulauan Seribu (tempat pelipatannya) di kantor KPU kota," lanjutnya.

Baca juga: KPU Pastikan Surat Suara Tak Mungkin Dicoblos Sebelum Pemilu

Betty menjamin tidak ada kecurangan dalam proses pelipatan surat suara lantaran pihaknya melibatkan aparat kepolisian selama proses pelipatan.

"Setiap prosedur (pelipatan) itu melibatkan tenaga pengamanan yakni polisi. Bawaslu juga ikut mengawasi," kata Betty.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com