Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penyakit Difteri, Warga Diimbau Tak Menolak Imunisasi

Kompas.com - 08/03/2019, 14:13 WIB
Dean Pahrevi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi Dezi Syukrawati mengatakan, pihaknya mengimbau kepada warga Kota Bekasi agar melakukan imunisasi rutin sejak dini, khususnya untuk anak-anak.

Dezi mengatakan, imunisasi dilakukan agar anak terhindar dari penyakit difteri karena memiliki daya tahan tubuh yang baik.

"Kami mengimbau untuk ikuti imunisasi jadwal yang seharusnya. Imunisasi dasar sebelum umur lima tahun, imunisasi pengulangan di sekolah, harus diikuti semua supaya daya tahan tubuhnya bagus," kata Dezi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (8/3/2019).

Baca juga: Dinas Kesehatan Terima Laporan Tiga Warga Bekasi Kena Difteri

Untuk di Kota Bekasi, tiga warga diduga terkena penyakit difteri. Salah satunya merupakan warga Bekasi Barat.

Saat ini, Dinkes Kota Bekasi masih menunggu uji laboratorium dari Badan Teknologi Kesehatan Lingkungan (BTKL) Kementerian Kesehatan untuk mengetahui apakah ketiga anak itu positif terkena penyakit difteri.

"Kami cek, ketiga anak itu juga riwayat imunisasinya tidak bagus ya. Makanya kami imbau orangtua untuk tidak menolak imunisasi kepada anaknya sesuai jadwal yang diberikan pemerintah," ujar Dezi.

Selain itu, Dezi menjelaskan, penyakit difteri juga bisa timbul dari lingkungan yang tidak terjaga dengan baik kebersihannya.

Dezi mengimbau kepada warga agar menjaga pola hidup sehat dengan membersihkan rutin lingkungan tempat tinggalnya.

"Jaga kebersihan lingkungan ya, perilaku hidup sehat dan bersih, cuci tangan. Itu sudah yang paling utama," tutur Dezi.

Sebelumnya, Dinkes Kota Bekasi menerima laporan bahwa ada tiga anak di Kota Bekasi yang diduga terkena penyakit difteri.

Saat ini, Dinkes masih menunggu kebenaran hal tersebut dengan menunggu hasil uji laboratorium BTKL Kementerian Kesehatan.

Baca juga: 5 Anak di Malaysia Positif Difteri, Ihwal Orangtua Tolak Vaksinasi Jadi Sorotan

Kasus difteri bukan hal baru di Kota Bekasi. Pada 2018, sebanyak 26 kasus suspect difteri ditemukan di Kota Bekasi. Empat warga di antaranya positif difteri.

Gejala difteri pada umumnya seperti terkena flu dan radang tenggorokan. Namun perbedaannya, orang yang terkena difteri terdapat selaput abu-abu di bagian tenggorokan dan benjolan di bagian leher.

Apabila tidak atau telat ditangani dengan baik, difteri bisa menyebabkan kematian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com