Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Aplikasi Jakarta Aman, Warga Bisa Tekan "Panic Button" untuk Minta Pertolongan

Kompas.com - 12/03/2019, 18:05 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meluncurkan aplikasi ponsel "Jakarta Aman" yang mempunyai fitur tombol darurat atau panic button yang terintegrasi dengan nomor darurat 112 yang dikelola Pemprov DKI Jakarta. Aplikasi ini dirancang oleh PT Indonesia Lebih Aman.

Direktur PT Indonesia Lebih Aman Muhammad Fardhan menjelaskan fitur tombol darurat tak hanya menyambungkan pengguna ke 112. Pengguna juga bisa menyiarkan kondisi daruratnya ke pengguna lain yang berada di radius 5 kilometer.

"Semua user akan diberitahukan lalu orang-orang yang mendapat indikasi dalam radius tersebut bisa memencet tombol help di mana ia urutan tercepat yang sedang membutuhkan pertolongan tersebut," kata Fardhan di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (12/3/2019).

Lewat aplikasi ini, pengguna juga bisa melaporkan berbagai kejadian mulai dari kekerasan pada perempuan dan anak, kebakaran, kriminal, darurat medis, hingga ketenteraman, dan ketertiban umum.

Baca juga: Aplikator Taksi Online Diminta Sediakan Panic Button

Selain fitur panic button, aplikasi "Jakarta Aman" juga punya fitur e-Siskamling atau siskamling digital. Dengan fitur ini, warga membuat grup lingkungannya lalu bisa saling mengabarkan dan memeberi tahu jika ada tamu yang berkunjung 1x24 jam.

"Dan dalam setiap satu bulan si ketua RT ini bisa tahu tamunya siapa aja yang datang ke rumah ini 1x24 jam. Jadi di sini tercipta tamu harap lapor 1x24 jam itu akhirnya bisa kita laksanakan," ujar Fardhan.

Fardhan mengatakan, kendati namanya "Jakarta Aman", aplikasi ini bisa digunakan oleh warga di luar DKI. Aplikasi ini bahkan bisa diakses di seluruh wilayah Indonesia karena menyimpan semua nomor penting seperti ambulans dan kepolisian di seluruh Indonesia.

"Tapi tombol keamanan hanya bisa dilakukan di daerah DKI Jakarta," kata dia.

Baca juga: Grab Kembangkan Fitur Panic Button bagi Pengemudi, Apa Fungsinya?

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengapresiasi kerja sama ini. Ia menyebut laporan lewat 112 telepon merupakan pendekatan lawas yang perlu diperbarui.

"Yang tidak kalah penting ketika kita lapor lingkungan yang ada di sekitar kita mendapatkan lapooran itu dan bisa langsung bertindak juga sehingga bantuan itu datang dari lingkungan yang dekat kita," ujar Anies.

Anies mengimbau agar semua warga Jakarta dan masyarakat yang beraktivitas di DKI Jakarta mengunduh dan memanfaatkan aplikasi ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com