Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT KCI Kampanyekan Pencegahan Pelecehan Seksual di Stasiun Sudirman

Kompas.com - 12/03/2019, 18:22 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - "Victim blamming, konsensus, cat call", demikian bunyi tulisan di papan kampanye berwarna ungu yang dipegang para staf PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) commuter line di Stasiun Sudirman.

Sekitar 16 staf berkeliling dan menjelaskan ke penumpang yang sedang menunggu di peron mengenai pelecehan seksual.

Selain papan, para penumpang juga dibagikan flyer yang berisi tentang pelecehan seksual dan cara-cara pencegahannya.

Baca juga: Dalam Leaving Neverland, Dua Pria Bercerita sebagai Korban Pelecehan Seksual Michael Jackson

Bagi para penumpang yang bisa menjawab seputar kuis tentang pelecehan seksual akan diberi hadiah berupa goodie bag.

Tak hanya untuk penumpang perempuan, penumpang laki-laki pun turut diedukasi mengenai pelecehan seksual, terutama yang terjadi di KRL.

PT KCI menggelar kampanye ini dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional.

Apalagi, pelecehan seksual kini masih sering terjadi di KRL.

Berdasarkan catatan internal PT KCI, sepanjang tahun 2018 pelecehan seksual di dalam KRL maupun stasiun mencapai 34 kasus.

"Ini tahun kedua kami menggelar kegiatan ini. Pada tahun 2018 ada 34 kejadian pelecehan di KRL dan 20 di antaranya dilanjutkan ke pihak berwajib," ucap Vice President Communication PT KCI Eva Chairunisa di Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (12/3/2019).

Baca juga: Diduga Lakukan Pelecehan Seksual pada 15 Siswa, Guru Honorer Ditangkap

Menurut Eva, kampanye ini digelar untuk mengedukasi dan menyosialisasikan ke pengguna tentang bahayanya pelecehan seksual.

"Kegiatan ini bertujuan untuk memberi edukasi kepada seluruh pengguna jasa KRL mengenai bentuk-bentuk pelecehan seksual yang biasa terjadi, melakukan pencegahan, dan membantu diri sendiri maupun orang lain," kata Eva.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com