Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Dana BOS Rp 111 Juta Raib dari Mobil Kepsek SDN di Bekasi

Kompas.com - 20/03/2019, 17:50 WIB
Dean Pahrevi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp 111 juta raib digondol maling di sebuah mobil yang dikendarai Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Harapan Baru III bernama Rita Yulia Ramdani.

Tak pernah terbayangkan oleh Rita jika pada akhirnya tas yang berisi dana BOS sebesar Rp 111 juta itu raib. Dia pun hanya terduduk lemas saat mengetahui tas itu hilang dari mobilnya.

Rita mengatakan, peristiwa nahas itu terjadi pada Senin (18/3/2019) pukul 11.30 WIB.

Saat itu, ia pergi dari SDN Harapan Baru III menuju Bank Jawa Barat (BJB) di Jalan Ir Juanda, Bekasi Timur untuk mencairkan dana BOS tersebut.

Baca juga: Dana BOS SD di Bekasi Dicuri, Disdik Minta Sekolah Cairkan Bantuan secara Bertahap

Ketika tiba di bank, sudah ada lebih dahulu bendahara dan petugas keamanan sekolah untuk mengurus pengajuan pencairan dana BOS.

"Jadi saat saya sampai ke sana, sudah tinggal giliran tanda tangan dan ambil uang itu," kata Rita di Ruang Kepala SDN Harapan Baru III, Rabu (20/3/2019).

Biasanya, saat mencairkan dana BOS, Rita hanya hadir di bank untuk tanda tangan pencairan dana dan dana dibawa bendahara sekolah.

Namun, saat itu, bendahara sekolah mendapat kabar bahwa ada saudaranya yang meninggal dunia sehingga tidak bisa membawa dana tersebut.

"Dia (bendahara sekolah) bilang, ibu saja yang pegang, ibu kan bawa mobil. Akhirnya saya yang bawa uang itu, sebelum-sebelumnya kalau cairkan uang BOS langsung bendahara saya yang pegang," ujar Rita.

Adapun dana BOS yang cair dari bank sebesar Rp 121 juta, tetapi Rp 10 juta dibawa bendahara sekolah untuk bayar percetakan. Jadi, total dana BOS yang dibawa Rita sebesar Rp 111 juta.

Kemudian, dari bank, Rita pergi ke salah satu SMA PGRI di Perwira, Bekasi Utara untuk mengikuti rapat.

Selesai rapat, Rita kembali ke sekolah dengan Kepala SDN Teluk Buyung III Erna Rosilawati yang ikut numpang di mobil Rita.

Dalam perjalanan, saat di Jalan KH Tabrani, Bekasi Utara, tepatnya dekat Perumahan Tititan Kencana, ban mobil Rita kempis. 

Rita pun bingung karena bannya tubles dan kalaupun terkena paku tidak akan langsung bocor.

"Ban saya tubles, saya sempat paksain jalan tapi sudah benar-benar enggak bisa sampai akhirnya saya ke tukang tambal ban. Ya jarak 300 meter dari titik awal bocor," ujar Rita.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com