Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruas Jalan di Jatinegara Menyempit, Pengendara Dimungkinkan Masuk Busway Saat Macet

Kompas.com - 26/03/2019, 19:24 WIB
Ardito Ramadhan,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur menyiapkan skema mix-traffic menyusul penyempitan jalan di kawasan Jatinegara akibat proyek galian kabel serat optik di sana.

Kepala Seksi Lalu Lintas Sudin Perhubungan Jakarta Timur Andreas Eman menyatakan, skema itu memungkinkan kendaraan pribadi masuk ke jalur transjakarta bila terjadi kemacetan akibat penyempitan jalan.

"Karena itu hanya mix traffic, jadi hanya penyempitan. Istilahnya hanya begitu macet, buka (jalur transjakarta)," kata Eman kepada wartawan, Selasa (26/3/2019).

Baca juga: Pemerintah Diminta Permudah Izin Galian Kabel Optik

Eman menuturkan, pihaknya tengah berkoordinasi terkait skema mix traffic tersebut. Tujuannya, agar pengendara yang memasuki jalur transjakarta tidak kena tilang polisi.

Sementara itu, Eman menyebut belum ada wacana pengalihan arus lalu lintas akibay penyempitan di sejumlah ruas jalan. Menurut dia, kalaupun ada pengalihan maka hanya dilakukan pada malam hari.

"Kalau ada pengerjaan yang sifatnya emergensi yang perlu penutupan, pengalihan, itu malam hari. Jadi kalau siang itu kalau enggak salah sifatnya hanya mix bottle neck," ujar Eman.

Pantauan Kompas.com pada Selasa sore, lalu lintas tampak tersendat di Jalan Bekasi Barat depan Stasiun Jatinegara akibat proyek galian yang membuat sempit jalan.

Sedangkan, proyek galian yang berada di Jalan Jatinegara Timur tampak tidak menyebabkan kepadatan berarti karena ruas jalan yang sudah cukup lebar.

Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko menyebut proyek galian itu akan berlangsung selama 120 hari mulai 25 Maret 2019 hingga 25 Juli 2019.

"Jalur pekerjaan galian Telkom sepanjang 1,3 kilometer dimulai dari depan StasiunJatinegara, Jalan Jatinegara Timur menuju Terminal Kampung Melayu hingga Jalan Otto Iskandardinata," kata Sigit dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (23/3/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com