Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Usaha di Sekitar Stasiun MRT Haji Nawi Masih Sepi

Kompas.com - 08/04/2019, 20:04 WIB
Vitorio Mantalean,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivitas usaha sejumlah toko di sekitar Stasiun MRT Haji Nawi yang sempat lesu akibat pembangunan stasiun masih belum mengalami peningkatan signifikan sampai saat ini.

Padahal, Stasiun MRT Haji Nawi telah rampung dibangun dan moda raya terpadu (MRT) telah beroperasi.

Pantauan Kompas.com pada Senin (8/4/2019) siang, bangunan toko yang letaknya berhadapan dengan Stasiun MRT Haji Nawi tutup. Kebanyakan bangunan toko dipasangi spanduk "Disewakan".

Seorang petugas parkir yang enggan disebutkan namanya, mengatakan bahwa bangunan- bangunan toko itu telah tutup sejak pembangunan stasiun.

"Ya begini-begini saja, sih, sampai sekarang. Yang waktu itu tutup, ya sampai sekarang masih tutup juga," ucap dia.

Baca juga: Parkir Liar di Kolong Stasiun MRT Haji Nawi Sudah Ditertibkan

Ketika ditanyai ihwal ramainya kunjungan di sekitar stasiun, ia menyebut tidak ada perubahan signifikan. Apalagi, lahan parkir yang tersedia cukup sempit.

"Nih, Abang lihat sendiri, jalan cuma segini bagaimana mau parkir?" kata dia.

Jalur yang tersedia untuk melintas memang terbilang sempit karena diapit trotoar dan hanya menyisakan ruang seukuran kira-kira satu mobil.

Sebelumnya, trotoar yang terletak di kolong Stasiun MRT Haji Nawi sempat dipakai untuk aktivitas parkir liar. Namun, hari ini, area trotoar tampak steril lantaran dipagari traffic cone bertali.

Traffic cone berwarna jingga kini memagari area pedestrian di kolong Stasiun MRT Haji Nawi yang sebelumnya dipakai untuk aktivitas parkir liar.KOMPAS.com / VITORIO MANTALEAN Traffic cone berwarna jingga kini memagari area pedestrian di kolong Stasiun MRT Haji Nawi yang sebelumnya dipakai untuk aktivitas parkir liar.

Para pelaku usaha yang masih membuka usahanya di sekitar Stasiun MRT Haji Nawi juga mengungkapkan keresahan mereka atas sepinya aktivitas di sekitar Stasiun MRT Haji Nawi.

Malik, salah seorang pemilik toko karpet Al-Fateh yang terpaut sekitar 200 meter dari Stasiun Haji Nawi, mengatakan bahwa angka kunjungan ke tokonya perlahan-lahan merangkak naik.

Namun, tren kunjungan saat ini masih jauh di bawah tren kunjungan "semasa jaya"-nya sebelum rel layang MRT berdiri di muka tokonya.

"Alhamdulillah, sedikit lebih baik, tapi tidak kembali seperti dulu," ujar Malik. Ia berkata, omzet yang ia peroleh saat ini tak menunjukkan tanda-tanda positif kembali ke sediakala.

Malik menaksir, penyempitan jalan akibat rel layang MRT, ditambah dengan terpapasnya lahan parkir di depan tokonya menjadi biang kerok keadaan ini.

"Dulu jalan ditutup, sekarang jalan jadi sempit. Tempat parkir sempit begini orang mana bisa datang," ucap dia.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com