Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2.780 TPS di Depok Dianggap Rawan, dari Politik Uang hingga Isu SARA

Kompas.com - 15/04/2019, 23:07 WIB
Cynthia Lova,
Dian Maharani

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Depok mencatat, dari 5.775 Tempat Pemungutan Suara (TPS), ada sebanyak 2.780 TPS yang rawan terjadinya pelanggaran Pemilu.

Adapun potensi yang konflik yang harus diwaspadai di antaranya, kehilangan hak suara, ujaran kebencian atau isu SARA, hingga politik uang atau yang biasa disebut serangan fajar.

Humas Bawaslu Kota Depok, Dede Selamet menjelaskan, untuk penggunaan hak pilih, pihaknya melihat dari TPS mana saja yang berpotensi kurangnya surat suara.

“Ini yang paling penting untuk kita waspadai adanya kekurangan surat suara, padahal dalam aturannya kita dapat cadangan hanya 2 persen dari jumlah daftar pemilih, kalau misalkan daftar pemilih tetap kita 259 otomatis kita hanya dapatin 5 surat suara,” ucap Dede di kantor Bawaslu Depok, Beji, Senin (14/4/2019).

Baca juga: Rawan Konflik, Panwaslu Jakarta Utara Bakal Patroli Politik Uang

Ia juga mengatakan, sejumlah wilayah Depok juga rawan praktik politik uang dan oknum-oknum yang menghasut isu suara.

“Ada 50 TPS yang kita petakan punya potensi money politic ((politik uang) dan ada 9 TPS yang rawan penghasutan isu SARA,” ucap Dede.

Ditambah, baru-baru ini ketahuan ada pengawas TPS yang punya rekam jejak pernah kampanye.

“Ada 34 TPS yang pengawasnya kita petakan pernah lakukan kampanye, beberapa sudah dipecat,” ucapnya.

Dengan hal tersebut, pihaknya melakukan beberapa upaya untuk menciptakan kondisi pemilu yang kondusif dan aman.

“Kita sudah sosialisasikan untuk bangun pemilu yang netral, jadi intinya masyarakat Depok pilihannya boleh beda, namun jangan memprovokasi,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com