JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno mengaku sudah dihubungi utusan dari calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf.
"Sudah ada (telepon), tetapi saya bilang tidak ada gunanya melalui utusan, langsung saja bertemu. Nanti diinterpretasikan lain-lain kalau bertemu utusan," ujar Sandi saat mengunjungi Gor Radio Dalam, tempat penghitungan suara Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Rabu (24/4/2019).
Ia mengatakan, sebaiknya Jokowi bertemu langsung dengan Prabowo Subianto. Sebab jika menggunakan utusan, kata Sandiaga, bisa menimbulkan bias di tengah-tengah masyarakat.
Baca juga: Kunjungi Rumah Siap Kerja, Sandiaga Tonton Pertandingan E-sport
Namun, ia menyarankan pertemuan itu sebaiknya dilakukan pada waktu yang tepat untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk mengawal pemilu yang jujur dan adil.
"Untuk pertemuan itu saya meyakini buat ada perantara, buat apa ada utusan, kenapa enggak langsung bertemu saja, dua-duanya ada di Jakarta," ujar Sandi.
Sebelumnya, Jokowi dan Ma'aruf mengutus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan untuk bertemu langsung dengan Prabowo.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, mengatakan, Jokowi berinisiatif mengirimkan utusan untuk bertemu dan bersilaturahim dengan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto.
"Ini sebetulnya pada upaya untuk mencairkan suasana, merajut kembali silaturahim kita," ujar Ace saat dihubungi, Senin (22/4/2019).
Baca juga: Sandiaga Tak Hadiri Syukuran Prabowo-Sandi di TMII, Mengapa?
Direktur Media dan Komunikasi Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga (BPN) Hashim Dhojohadikusumo menyebut, pertemuan itu akan berlangsung di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Minggu (21/4/2019).
Namun, secara terpisah, Koordinator Juru Bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, Prabowo belum memutuskan untuk menerima kedatangan Luhut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.