Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Persiapan Para Pedagang Kue Senen Menjelang Ramadhan...

Kompas.com - 03/05/2019, 20:02 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang Ramadhan 1440 H, pedagang kue di Jalan Kramat, Senen, Jakarta Pusat mulai berbenah.

Para pedagang yang mempunyai lapak 120x30 meter ini mulai mempersiapkan meja dan bangku tambahan yang akan ditempatkan di depan lapak mereka.

Meja tersebut dibuat dari kayu dengan panjang meja 130 sentimeter dan bangku yang terbuat dari plastik.

Meja dan bangku tersebut akan digunakan sebagai tempat ngabuburit dan buka puasa bagi para pembeli.

Baca juga: Ramadhan, PNS di Depok Bekerja Pukul 07.30 hingga 14.30 WIB

Salah satu pedagang, Kurnia Ningsih (47), mengatakan, ia mempersiapkan meja dan bangku tambahan karena pembeli saat puasa cenderung melonjak.

"Kalau hari biasa kan pembeli 10 atau kurang dari 10, nah kalau puasa bisa 30, apalagi pas buka puasa, makanya nambah bangku dan meja," ucap Kurnia saat ditemui Kompas.com, Jumat (3/5/2019).

Selain menyiapkan meja dan bangku tambahan, para pedagang menyiapkan bahan-bahan kue.

Salah satu penjual, Rosmeri, mengaku mulai menyetok tepung, ketan, hingga daun pisang untuk membuat berbagai kue dan kudapan yang akan dijajakan saat puasa nanti.

"Saya persiapannya banyak ketan, daun pisang, pokoknya bahan-bahan karena puasa saya buat kuenya lebih banyak, kayak hari biasa onde-onde cuma 30 pas puasa bisa 50," kata dia.

Saat puasa, kue yang dibuat oleh Rosmeri cenderung lebih banyak. Bahkan, untuk kue lupis, bisa sampai 200 potong.

"Lupis hari biasa 50 pas puasa sampai 200 karena itu yang paling laku. Rata-rata memang ditambah jumlahnya, beda jauh dari hari biasa," ucap dia.

Baca juga: Diskotek dan Mandi Uap di Jakarta Setop Operasional Selama Ramadhan

Selain menambah jumlah kue yang dibuat, para pedagang biasanya menambah variasi makanan yang dijual.

Pedagang lainnya, Sariati (37), menyebut, ia menambah beberapa menu saat Ramadhan.

"Pas puasa saya juga jualan kolak dan gorengan. Kalau hari biasa itu kan jual bugis, ketupat ketan, lemper, lemang baluo," kata Sariati.

Para pedagang pun tak sabar menantikan datangnya bulan Ramadhan yang menurut mereka lebih melancarkan rezeki.

"Alhamdullillah banget pokoknya lebih lancar rezeki dan pendapatan," ucap Sariati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com