Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potret Kerukunan dalam Buka Puasa Bersama di Wihara Dharma Bakti

Kompas.com - 07/05/2019, 22:01 WIB
Vitorio Mantalean,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bulan Ramadhan rupanya tak hanya dirayakan umat Muslim.

Di kawasan pecinan Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat, umat Muslim berbuka puasa bersama di Wihara Dharma Bakti alias Klenteng Kim Tek Ie yang menjadi rumah ibadah umat Buddha dan Konghucu.

Momen ini merupakan salah satu kegiatan yang diinisiasi para pengurus yayasan wihara dengan tajuk "Buka Puasa Gratis".

Baca juga: CFD di Bekasi Ditiadakan Selama Ramadhan

Kegiatan ini bakal dihelat hingga 29 Mei mendatang.

"Program ini khususnya untuk kaum duafa, walaupun tidak tertutup buat warga di sini yang juga membutuhkan," ujar Zacky, salah seorang pengurus Yayasan Wihara Dharma Bakti kepada Kompas.com, di Jakarta Barat, Jumat (3/5/2019). 

"Mereka yang datang sih enggak semuanya muslim ya, tetapi mayoritas kami utamakan yang puasa dulu, baru yang tidak puasa," katanya. 

Baca juga: Gaza Awali Ramadhan dengan Pemakaman dan Puing-puing Kehancuran

Salah seorang peserta, Peti (25) mengaku gembira bisa ikut berbuka puasa bersama.

"Membantu banget buat kami yang puasa, kami, kan, agak susah ekonominya," ucap Peti.

Ia mengatakan akan membatalkan puasa di sana bersama ibu, suami, dan anak-anaknya hingga beberapa hari mendatang. 

Baca juga: Mulai Besok, Sandiaga Akan Safari Ramadhan ke 13 Kota di Indonesia

Kegembiraan serupa juga dirasakan Aziza (48).

Menurutnya, ini merupakan contoh kerukunan antarumat beragama.

Ia yang tinggal tak jauh dari wihara telah menganggap para pengurus laiknya saudara sendiri.

Baca juga: Lewat Video, Putri Dubai Beri Salam Ramadhan untuk Ekspatriat di Dubai

"Mudah-mudahan biar nambah saja rezekinya. Tetap rukun-rukun. Kita juga bakal siap kalau diminta tolong apa nanti, soalnya kayak begini kita juga ditolongin," kata Aziza.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Selasa (7/5/2019) sore, tampak animo masyarakat setempat cukup tinggi untuk berbuka puasa.

Sejak pukul 17.30 sore, anak-anak hingga lansia mengantre dengan teratur.

Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Palembang Selama Ramadhan 1440 H

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com