Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNN: 200 Kg Sabu di Bekasi Dikendalikan Bandar Kelas Kakap dari Penjara

Kompas.com - 12/05/2019, 12:38 WIB
Dean Pahrevi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Arman Depari menduga, ratusan kilogram narkoba jenis sabu dan ribuan pil ekstasi yang ditemukan BNN di kawasan Bekasi, Jawa Barat dikendalikan oleh jaringan narapidana (napi) di suatu lembaga permasyarakatan (LP) di Pulau Jawa.

"Indikasi kuat kami, pengendalinya seorang narapidana yang saat ini menjalani hukuman di salah satu LP (lembaga permasyarakat) di (Pulau) Jawa," kata Arman dalam keterangannya, Minggu.

Pada Sabtu (11/5/2019) pukul 20.00 WIB, BNN menangkap kurir narkoba berinisial ZUL dan FAR.

Baca juga: Gerebek Dua Tempat di Bekasi, BNN Sita 200 Kg Sabu dan Ribuan Pil Ekstasi

Adapun Zul diamankan di wilayah Tambun, Kabupaten Bekasi pada Sabtu (11/5/2019) pukul 20.00 WIB, sedangkan FAR di sebuah gudang, Jalan Lapangan Bola, Kranji, Kota Bekasi, Minggu (12/5/2019) dini hari.

Dari penggerebekan peredaran narkoba di dua TKP itu, BNN menyita 200 kilogram sabu, 25.000 pil ekstasi, dan 4.000 butir happy five.

Menurut Arman, melihat dari banyaknya jumlah barang bukti, peredaran dan penyelundupan narkoba yang ditemukan di Bekasi itu dikendalikan oleh bandar kelas kakap yang profesional.

"Kalau melihat dari barang bukti yang banyak, ini bandar (kelas) kakap. Kalau melihat bukti ini, tersangka ini terlihat sudah menangani secara profesional dan mempunyai jaringan yang luas," ujar Arman.

Baca juga: Kericuhan Rutan Siak Berawal dari Temuan Narkoba Milik Warga Binaan

BNN masih melakukan pengembangan untuk menemukan pelaku lainnya yang terlibat dalam peredaran narkoba.

Arman juga mengatakan, pengedaran narkoba ini bukan yang pertama dilakukan tersangka.

"Setidaknya sudah 4 kali dengan jumlah sekali perbuatan lebih dari 100 kilogram. Anggota kita masih bergerak di lapangan untuk mencari tersangka orang-orang terlibat dalam kegiatan penyalahgunaan, peredaran, dan penyeludupan narkoba," tutur Arman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com