Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Kisah Pria yang Mengaku Imam Mahdi, Ini 5 Faktanya

Kompas.com - 30/05/2019, 17:42 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Seorang pria bernama Winardi, yang merupakan warga Jalan Haji Komat Dua, Kampung Perigi, Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat belakangan menjadi bahan perbincangan di media sosial karena mengaku sebagai Imam Mahdi.

Dalam agama Islam, Imam Mahdi diyakini sebagai sosok yang akan muncul di akhir zaman untuk menyelamatkan umat manusia dari fitnah Dajjal.

1. Mengaku Imam Mahdi

Keberadaan Muwardi yang mengaku sebagai Imam Mahdi mulai diketahui secara luas setelah undangan acara open house Idul Fitri di Padepokan miliknya diunggah akun Instagram @Infodepok_id, Rabu (29/5/2019) petang.

Dalam undangan tersebut terdapat sebuah kalimat yang menyatakan akan menghadirkan sang pembaharu atau Imam Mahdi, yang tidak lain adalah Winardi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Mohon lapor Info Depok? ? ? Di daerah saya : Kp. Perigi - Kel. Bedahan - Kec. Sawangan - Kota Depok - Jawa Barat? ? Ada orang mengaku sebagai Imam Mahdi, oknum imam mahdi tersebut masih bekerja sebagai Security di salah satu hotel di Jakarta.? ? Disekitaran padepokan terdapat bangunan menyerupai Kabah. Konon, sebagai tempat ritual.? ? Dan sekarang masih dalam pengembangan dari aparat terkait, yakni : Kapolsek Sawangan dan Koramil Sawangan.? ? Nanti malam setelah shalat Tarawih akan dilakukan musyawarah yang akan dihadiri oleh : MUI Kec. Sawangan, Kapolsek Sawangan, Lurah Bedahan & ulama setempat.? ? Menurut RT/RW setempat pihaknya mengaku kecolongan dengan kejadian ini, bahwasannya padepokan ini membungkusnya dengan Pengajian. Jadi, awalnya tidak ada kecurigaan.? ? Dan pada akhirnya undangan open house menjawab semuanya. ? ? Laporan : @dedyirawan1010? #infodepok #kotadepok #depok #sawangan #laporanwarga #netizen

A post shared by Info Depok (@infodepok_id) on May 29, 2019 at 3:25am PDT

Dengan ini kami segenap Keluarga Besar Trisula Weda Indonesia mengundang saudara-saudari di seluruh Indonesia untuk menghadiri Open House bersama Keluarga Besar Trisula Weda dan bertemu langsung dengan Sang Pembaharu (Imam Mahdi),” demikian tertulis dalam undangan berlatar warna hijau tersebut.

Sehari-hari Muwardi dikenal berprofesi sebagai seorang anggota satuan pengamanan (satpam) di salah satu hotel di Jakarta.

Baca juga: Viral, Seorang Satpam Asal Depok Mengaku Sebagai Imam Mahdi

2. Memiliki jemaah dan padepokan

Winardi memiliki sebuah padepokan bernama Trisula Weda berupa mushala berukuran 2x3 meter di samping rumahnya. Mushala itu dicat dengan warna hitam sehingga menyerupai kabah.

Hal ini diakui oleh salah satu pengikut ajaran Trisula Weda, Mahfuzi. Berdasarkan pengakuannya, dalam padepokan itu, ia dan anggota yang lain banyak memperdalam ajaran agama.

"Ya di sini kami belajar, belajar ilmu, tuntunan. Sifatnya lebih untuk mengetahui dan memperdalam ilmu agama. Untuk mengetahui agama yang selurus-lurusnya," kata Mahfuzi.

Sementara itu, menurut keterangan yang diberikan oleh Ketua RW 005 RT 004 tempat Winardi tinggal, Hasan, pengikut Winardi berasal dari berbagai daerah dan tidak ada satu pun yang merupakan warga setempat.

"Pengikutnya di daerah sini tidak ada. Namun pengikutnya ada dari segala daerah," kata Hasan.

Sebelum berubah menjadi padepokan tempat berkumpul para pengikutnya, mushala berbentuk kabah ini dulunya dibangun pada 2013 dan berfungsi sebagai tempat pengobatan alternatif.

Bentuk dan warna mushala ini yang kemudian banyak diprotes oleh masyarakat sekitar.

3. Diadakan musyawarah tokoh

Mediasi para tokoh agama dan Winardi yang mengaku Imam Mahdi di Kecamatan Sawangan, Depok, Rabu (29/5/2019).KOMPAS. COM/CYNTHIA LOVA Mediasi para tokoh agama dan Winardi yang mengaku Imam Mahdi di Kecamatan Sawangan, Depok, Rabu (29/5/2019).

Setelah cukup membuat keresahan di tengah masyarakat, akhirnya tokoh agama di Kota Depok, seperti Majelis Ulama Indonesia dan Nahdlatul Ulama, mengadakan musyawarah sekaligus memanggil Winardi untuk diajak duduk bersama dan dimintai konfirmasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com