Musyawarah itu dilakukan di Kantor Kecamatan Sawangan, pada Rabu (29/5/2019) malam.
Hasil musyawarah itu, diputuskan ajaran dan pengakuan yang keluar dari Winardi sebagai sesuatu yang sesat dan keluar dari ajaran agama Islam.
Ketua MUI Kota Depok Dimyati Badruzzaman mengimbau Winardi untuk tidak mengulangi perbuatannya dengan mengaku-ngaku sebagai Imam Mahdi dan memberikan ajaran yang tidak sesuai.
"Apabila terjadi lagi, maka forum juga akan melakukan sikap selanjutnya pada beliau yang akan dikoordinasikan dengan aparat keamanan," ujar Dimyati.
Awalnya, Winardi mengaku mendapatkan dan menjalankan tugas yang ia dapatkan dari mimpi dan masih lewat mimpi ia mengaku mendapat anugerah dari Allah SWT.
Dalam mimpi ia mengalami perjalanan roh dari kediamannya di Depok menuju kampung halamannya di Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Di sana ia bertemu dengan almarhum keluarga juga leluhurnya.
Tak lama, ia mengajak semua keluarga dan leluhur yang ia temui untuk pergi ke Tanah Suci dan melakukan ibadah di Masjidil Haram, seperti tawaf dan jumrah aqabah.
Adapun gelar Imam Mahdi ia akui mendapat secara langsung dari Allah SWT melalui mimpi tersebut.
"Saya menjalankan di waktu malam hari mendapatkan perintah dan kehendak Allah, ini bukan kemauan saya. Pemberian nama Imam Mahdi diberikan oleh Allah SWT. Jadi bukan saya memberikan nama itu," ujarnya.
Baca juga: Berawal dari Mimpi, Winardi Mengaku sebagai Imam Mahdi
Atas segala yang telah diperbuatnya, Winardi diminta untuk bertaubat dan kembali pada ajaran Islam berdasarkan Al Quran dan hadis.
Tidak hanya Winardi, para pengikutnya pun diminta untuk meninggalkan ajaran sesat itu.
"Orang yang tak lagi sesuai dengan ajaran hadis maka ini salah, keliru, dan tidak benar. Maka ini ajaran yang menyimpang. Kami meminta agar Winardi bertaubat dan gelar Imam Mahdi agar ditinggalkan. Dan muridnya dapat meninggalkan karena tak sesuai dengan ajaran," ucap Dimyati.
Ia pun menerima permintaan itu dan bertaubat dengan kembali mengucapkan dua kalimat syahadat.
"Alhamdulillah beliau tadi sudah mengaku tobat dan mengucap dua kalimat syahadat. Saya pertegas bahwa beliau sudah mengucap dengan tegas bahwa beliau bukan Imam Mahdi," ujar Dimyati.
Sementara itu Winardi menyatakan permintaan maafnya secara langsung di hadapan tokoh agama dan masyarakat. Ia meminta maaf telah membuat situasi yang tidak nyaman di tengah masyarakat.
"Saya Winardi. Malam hari ini mengaturkan mohon maaf, khususnya baik ulama atau tokoh agama di Sawangan dan Depok juga masyarakat, apabila merasa resah," tutur Winardi.
"Mohon maaf bilamana terjadi kesalahan dan ketidakstabilan di masyarakat," ucapnya.
Ia juga akan mengubah warna cat mushala miliknya agar tidak lagi menyerupai kabah dan menimbulkan salah paham di antara warga.
Baca juga: Mengaku Imam Mahdi, Pria Depok Meminta Maaf dan Menutup Padepokannya
(Kompas.com/Cynthia Lova)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.