Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Imam Mahdi, Pria Depok Meminta Maaf dan Menutup Padepokannya

Kompas.com - 30/05/2019, 11:25 WIB
Cynthia Lova,
Rachmawati

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com- Kehebohan warga Kampung Prigi, Sawangan, Kota Depok, dengan adanya seorang pria bernama Winardi, yang mengaku sebagai Imam Mahdi akhirnya selesai sudah.

Melalui musyawarah tokoh agama sekitar yakni, MUI Depok, Nahdlatul Ulama (NU) Depok, dan pengamanan yang dilakukan pihak kepolisian, Winardi akhirnya bertobat.

Ketua MUI Kota Depok, KH Dimyati Badruzzaman mengatakan hasil dari musyawarah atau tabayun (konfirmasi) pihaknya bersama sejumlah ulama terhadap Winardi dan para muridnya disepakati bahwa ajaran dan pengakuan dari Winardi sesat.

Baca juga: Pemkot Depok Berikan Bantuan Hukum untuk S, Anak yang Disiram Air Mendidih oleh Ibunya

Hal tersebut merujuk pada penjelasan Alquran dan hadist Nabi Muhammad SAW yang dituliskan dalam tiga buku  yang judulnya khusus berkaitan dengan Imam Mahdi.

"Orang yang tak lagi sesuai dengan ajaran hadis maka ini salah, keliru, dan tidak benar. Maka ini ajaran yang menyimpang. Kami meminta agar Winardi bertaubat dan gelar Imam Mahdi agar ditinggalkan. Dan muridnya dapat meninggalkan karena tak sesuai dengan ajaran," ucap Dimyati di Kecamatan Sawangan, Rabu (29/5/2019).

Dimayati mengatakan, Winardi telah taubat dan berjanji akan meninggalkan kegiatan lamanya.

"Namun alhamdulillah beliau tadi sudah mengaku tobat dan mengucap dua kalimat syahadat. Saya pertegas bahwa beliau sudah mengucap dengan tegas bahwa beliau bukan Imam Mahdi," ujar Dimyati.

Dimyati pun melarang adanya aktivitas tertentu baik mingguan atau bulanan di padepokan tersebut.

 "Apabila terjadi lagi, maka forum juga akan melakukan sikap selanjutnya pada beliau yang akan dikoordinasikan dengan aparat keamanan," ucapnya.

Baca juga: Gara-gara Kuah Soto, Anak Perempuan Disiram Air Panas oleh Ibu Angkatnya di Depok

Sementara itu, Winardi yang mengaku sebagai Imam Mahdi menyampaikan permohonan maafnya di hadapan warga, sejumlah tokoh ulama, aparat, dan sejumlah pengikutnya yang dihadirkan di kantor Kecamatan Sawangan. 

"Saya Winardi. Malam hari ini mengaturkan mohon maaf, khususnya baik ulama atau tokoh agama di Sawangan dan Depok juga masyarakat, apabila merasa resah," ucap Winardi menunduk. 

Ia berjanji, akan menutup padepokan tersebut dan meminta pada para pengikutnya untuk tidak lagi menjadi pengikutnya.

"Mohon maaf bilamana terjadi kesalahan dan ketidakstabilan di masyarakat," ucapnya.

Ia juga akan mengubah musala rumahnya yang awalnya dicurigai sebagai tempat ritualnya. Sebab bentuk dan warnanya seperti kabah.

"Saya juga akan merubah cat musala rumah saya agar masyarakat tidak salah sangka," ucapnya.

Baca juga: Rumah Makan Bu Yanti di Depok Kebakaran

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com