JAKARTA, KOMPAS.com - Vice President Corporate Communication PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Anne Purba menyebut, pelemparan batu ke arah kereta yang tengah melintas bukan main-main. Hal ini bisa berdampak serius terhadap keselamatan penumpang.
"Jangan remehkan dampaknya. Coba, kalau lemparnya ke depan kena masinisnya, bisa berapa kereta (gerbong) yang jadi korbannya?" ujar Anne, ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (5/6/2019) siang.
Beruntung, sejauh ini insiden pelemparan batu ke arah KRL belum memakan korban. Saat insiden terjadi pun, kebetulan penumpang tidak sedang membuka kaca jendela kereta.
Baca juga: Ada Pelemparan KRL di Depok, PT KCI Imbau Penumpang Tidak Buka Jendela
Kendati begitu, Anne mengatakan dampak serius yang diakibatkan pelemparan batu ke arah KRL perlu diketahui secara luas.
Sebab, mayoritas pelaku pelemparan batu ke kereta merupakan kalangan di bawah umur. Mereka bermaksud usil belaka, tanpa mengetahui dampak terburuk yang bisa terjadi akibat perbuatannya.
"Pelaku hanya iseng-iseng, anak kecil," kata Anne.
Pihaknya menyebut senantiasa menggencarkan sosialisasi kepada warga di sekitar rel soal bahaya pelemparan ini.
Mereka mendatangi berbagai pemukiman, masjid, hingga sekolah, untuk menanamkan kesadaran akan bahaya pelemparan ini.
"Makanya kami dekati ada santunan, juga edukasi, karena ada yang nyuruh mereka buat lempar kami juga tidak tahu," ujar dia.
Baca juga: Antisipasi Pelemparan Batu, Pengamanan Jembatan di Atas Tol Diperketat
"Cuma yang namanya sosialisasi sudah kami lakukan ke RT, RW, masjid. Kadang, istilahnya 400 kilometer lebih rel kereta kami butuh dukungan masyarakat untuk jaga keselamatan bersama," imbuh Anne.
"Tentu saja harapannya, meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa ini sangat berbahaya. Sangat berbahaya," kata dia lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.