Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Truk Molen, Crane, dan Tanda-tanda Pengerjaan Proyek di Pulau D

Kompas.com - 13/06/2019, 21:18 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pulau D, pulau hasil reklamasi di Teluk Jakarta, terus mengalami pengerjaan proyek pada Kamis (13/6/2019). Dari pengamatan Kompas.com di pulau yang telah beralih nama jadi Pantai Maju itu, tanda-tanda pengerjaan proyek terlihat nyata.

Pagar seng berwarna hijau tua tampak mengepung sejumlah wilayah proyek. Di baliknya, tampak dari jembatan penghubung Pulau D dengan daratan Jakarta, ada pengerjaan proyek bangunan yang belum rampung. Bangunan-bangunan itu tampak masih berupa rangka dengan banyak steger menempel di rangka tersebut.

Baca juga: DKI Terbitkan IMB untuk 932 Bangunan di Pulau Reklamasi

Pagar-pagar juga berdiri di kolong jembatan tadi. Sejumlah petugas tampak berjaga di sekitar pagar tersebut. Ada pula portal dengan warna dominan merah yang memalang jalan masuk menuju area di balik pagar itu.

Tanda-tanda pengerjaan proyek di Pulau D, pesisir hasil reklamasi di Teluk Jakarta, Kamis (13/6/2019).KOMPAS.com/Vitorio Mantalean Tanda-tanda pengerjaan proyek di Pulau D, pesisir hasil reklamasi di Teluk Jakarta, Kamis (13/6/2019).

Petugas yang berjaga di sekitar area proyek selalu lebih dari satu orang. Di dekat bundaran, area serupa juga dapat ditemui. Bedanya, di balik pagar seng hijau yang tinggi itu tampak jelas crane yang berdiri jangkung.

Ada pula papan bertuliskan peringatan, "Area Proyek. Berbahaya. Yang Tidak Berkepentingan Dilarang Masuk".

Dari dekat pagar terlihat beberapa alat berat terparkir di area proyek. Sesekali Kompas.com melihat truk molen keluar dari area proyek dekat bundaran itu.

Seorang petugas keamanan enggan bicara gamblang soal keberlangsungan pekerjaan proyek di Pulau D.

Baca juga: Penjelasan Anies Terkait Terbitnya IMB di Pulau Reklamasi

"Ya, seperti yang bisa dilihat sendiri, tidak ada yang ditambah-tambahkan atau ditutup-tutupi," kata petugas keamanan proyek dekat bundaran ketika ditanya soal kelangsungan pekerjaan proyek.

Suasana di Pulau D, pulau hasil reklamasi di Teluk Jakarta, Kamis (13/6/2019).KOMPAS.com/Vitorio Mantalean Suasana di Pulau D, pulau hasil reklamasi di Teluk Jakarta, Kamis (13/6/2019).

Menyusuri jalan ke arah rukan Blok B dan C serta kluster perumahan Orchestra dan Concerto, tampak dua orang pekerja tengah melakukan pekerjaan proyek di atas tiang pondasi beton. Bunyi-bunyi alat-alat pertukangan yang beradu terdengar cukup nyaring di tengah pulau yang senyap itu. Tiang pondasi itu sendiri tampak belum selesai dibangun.

Indikasi bahwa pengerjaan proyek terus berlangsung dapat terlihat dari beragam billboard yang berdiri di tepi jalan raya.

Beberapa billboard Agung Sedayu Group dan beberapa perusahaan lain tampak mencolok di langit Pulau D yang lengang. Billboard-billboard Agung Sedayu Group menginformasikan sejumlah proyek yang akan dibangun kelak di kawasan Pulau D, seperti Food Plaza dan PIK Icon. Ada pula billboard yang menginformasikan bakal dibangunnya showroom salah satu produsen mobil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com