JAKARTA, KOMPAS.com - Komplotan curanmor asal Lampung yang bisa mencuri tujuh sepeda motor dalam sehari membawa sepeda motor hasil curian mereka ke daerah Sukabumi dan Pangandaran, Jawa Barat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, sepeda motor curian itu dibawa ke sana untuk dijual dengan harga miring sebesar Rp 2.000.000 untuk setiap unitnya.
"Jadi, dari hasil pencurian ini, motor ini dilempar atau dijual di daerah Sukabumi, Pangandaran dengan harga Rp 2.000.000-an, tergantung motornya, dia lihat kondisinya," kata Argo dalam konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Sabtu (15/6/2019).
Baca juga: Setahun Beroperasi, Komplotan Curanmor Ini Gondol 100-an Motor di Bekasi dan Jaktim
Ia menuturkan, uang hasil penjualan barang curian itu nantinya akan dibagi rata oleh setiap anggota komplotan. Setelah berkali-kali mencuri dan mendapat uang yang banyak, para pelaku akan kembali ke kampungnya di Lampung.
Argo mengatakan, para pelaku itu bertingkah bak saudagar saat tiba di Lampung karena dapat membawa uang berlimpah seakan-akan bekerja secara halal di perantauan.
"Setelah dia bekerja mencuri berapa kali di Jakarta, setelah cukup uangnya, pulang ke kampung kayak raja di sana. Dia di sana langsung 'wah saya habis berhasil merantau bekerja'," kata Argo.
Berkaca dari hal itu, Argo pun mengimbau masyarakat untuk tak mudah terbius tawaran membeli sepeda motor berharga miring karena bisa jadi motor tersebut merupakan motor curian.
"Masyarakat kalau ada motor yang dijual tanpa suratnya jangan dibeli dengan harga yang murah yang tidak masuk akal," ujar Argo.
Diberitakan sebelumnya, polisi menangkap dua orang anggota komplotan curanmor asal Lampung yaitu Hengki dan Junaedi. Pimpinan kelompok itu tewas didor karena melawan petugas sedangkan dua orang anggota lainnya masih buron.
Kelompok tersebut biasa beraksi di Bekasi dan Jakarta Timur selama satu tahun terakhir. Dalam sehari, kelompok itu bisa menggondol enam sampai tujuh motor. Baca juga: Polisi Ringkus Komplotan Curanmor Bekasi dan Jaktim Asal Lampung, Pimpinannya Tewas Didor
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.