Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepsek SMA Negeri 1 Depok Tegaskan Zonasi Pendaftaran PPDB 2019 Transparan

Kompas.com - 20/06/2019, 12:59 WIB
Cynthia Lova,
Dian Maharani

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com- Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Depok, Supyana mengklaim penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun 2019 ini dilakukan transparan dan terbuka.

Ia memastikan tidak ada informasi yang ditutupi selama proses PPDB. Dalam sistem zonasi pendaftaran, ada tiga peluang zona, yakni zonasi murni, zonasi kombinasi, dan zonasi KETM.

"Zonasi murni (jarak tempat tinggal dari sekolah) memiliki kuota 50 persen. Zonasi tidak mampu (KETM) kuotanya 20 persen dan zonasi campuran (nilai UN dengan jarak dutambah) porsi kuotanya 70 persen nilai UN dan 30 persen nilai jarak," ujarnya, Rabu (19/6/2019).

Baca juga: Khofifah: Sistem Zonasi PPDB Potong Rantai Kemiskinan

Ia mengatakan, dengan adanya sistem zonasi ini pihaknya tidak dapat mengubah data apapun. Sebab pendaftarannya langsung disaksikan masyarakat.

"Kami transparan bisa dilihat proses pendaftaran yang dibuat berita acaranya dan langsung link ke bagian input data, ada berita acaranya ditandatangani kedua belah pihak. Setelah disepakati benar tidak datanya, setelah itu baru validasi. Setelah validasi, sekolah tidak punya akses lagi untuk mengubah dan mencabut berkas," ujarnya.

Supyana juga menambahkan, orangtua yang mendaftar harus memperhatikan peluang untuk masuk SMA Negeri yang dituju.

Ia menyarankan, apabila NEM anak tinggi, orangtua dapat memilih zonasi kombinasi.

"Jadi harus lihat dulu peluangnya di mana sih, kalau NEM tinggi bisa ambil zona kombinasi. Namun, kalau jarak dari rumah ke sekolah dapat ambil jalur zonasi murni," ujarnya.

Supyana juga mengimbau masyarakat untuk lebih dahulu membaca website Dinas Pendidikan Jawa Barat untuk menganalisa peluang si anak.

"Kan ada website yang bisa dibaca semua orang tata alur pendaftarannya agar tidak terjebak salah ambil jalur. Sekolah soalnmya enggak bisa ubah apa-apa," ucapnya.

Ia mengatakan, ada 318 orang yang bisa ditampung di SMA Negeri 1.

"Hingga saat ini tercatat ada ribuan orang yang telah mengambil nomor verifikasi pendaftaran PPDB," ucapnya.

Adapun penerimaan PPDB berlangsung sejak Senin (17/6/2019) hingga Sabtu (22/6/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com