Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diskon Giant di Bekasi: Mi Instan dan Es Krim Diborong, Lemari Es Diskon 50 Persen

Kompas.com - 24/06/2019, 20:30 WIB
Vitorio Mantalean,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki hari kedua diskon besar-besaran gerai Giant di wilayah Jabodetabek dalam rangka cuci gudang, Senin (24/6/2019), sejumlah item nyaris habis terjual.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di salah satu dari enam gerai Giant yang akan ditutup, Giant Ekstra Wisma Asri, Bekasi Utara, ada sejumlah rak yang tampak hampir kosong-melompong lantaran isinya diborong pembeli.

Pertama, rak mi instan. Makanan yang boleh jadi dianggap sebagai "cadangan" nasi sebagai pangan pokok ini hampir selalu terlihat di troli-troli yang dibawa para pengunjung yang jumlahnya cukup banyak pada Senin siang.

Baca juga: Cerita Pegawai Terkena PHK Setelah Supermarket Giant Ditutup

Sejumlah rak bertingkat mi instan kemasan gelas (cup) misalnya, tampak sudah lowong dan hanya menyisakan beberapa gelas yang mungkin tak akan lama lagi menanti pembeli.

Begitu pula dengan rak berisi cairan pembersih, baik deterjen pencuci pakaian maupun cairan pembersih lantai.

Beberapa rak seakan tampak penuh karena item-itemnya masih berjejer di bagian depan rak.

Namun, di baliknya, kosong melompong. Hal yang sama berlaku pada item tisu dan beberapa merek beras ukuran 5 kg.

Item lain yang tampak tersisa sedikit ialah es krim kemasan boks dan makanan beku yang disimpan dalam freezer.

Khusus es krim, boks-boks es krim tersisa paling banyak tiga tumpuk dari dasar freezer. 

Sementara itu, beberapa item makanan beku yang didominasi daging olahan, tersisa sekitar seperempat freezer sore tadi.

Satu yang cukup unik ialah ludesnya aksesoris rumah tangga, seperti papan meteran PLN/PAM hingga stiker-stiker bertuliskan "Dilarang Merokok" atau "Dilarang Parkir".

Baca juga: Akan Ditutup, Giant Wisma Asri Bekasi Banjir Pengunjung meski Hari Kerja

Rak-rak gantungnya nyaris tak bersisa, begitu pun rak-rak gantung yang awalnya berisi perabotan dapur.

Namun begitu, beberapa item tampak masih perlu waktu lebih lama supaya habis. Kebanyakan merupakan item-item yang sifatnya tak cepat habis dan tak bergerak, seperti lemari es, lemari pakaian, kontainer, hingga sepeda gunung.

Item-item ini justru dilego dengan taraf diskon kebanyakan di atas 25 persen, atau lebih besar ketimbang barang-barang konsumsi sehari-hari yang kebanyakan didiskon 5-15 persen.

Lemari es dua pintu merek Sanken, misalnya, dibanderol setengah harga dari harga aslinya yang sebesar Rp 4 juta. Ada pula sepeda gunung merek Rugen Binz seharga Rp2 juta yang didiskon 25 persen.

Meski demikian, ada pula barang-barang elektronik seperti TV, speaker, dan mesin cuci yang hanya didiskon 10 persen. Item-item konsinyasi dengan merek dagang lain juga tidak dikenai potongan harga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com