Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reaksi Kepsek Soal Gurunya yang Mengaku Dipecat karena Protes Pungli

Kompas.com - 01/07/2019, 14:16 WIB
Verryana Novita Ningrum,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Sekolah SD Negeri Pondok Pucung 02, Tangerang Selatan, Suriah tidak mau banyak berkomentar ketika ditanya alasannya memecat mantan guru honorernya, Rumini (44). Suriah berkelit dan menyerahkan penjelasan mengenai kasus ini kepada Dinas Pendidikan Tangerang Selatan.

"Sudah, itu sudah proses, wartawan kan tahunya seperti itu. Nanti paparannya sama Pak Kadis (Kepala Dinas)," kata Suriah saat ditemui wartawan di sekolah pada Senin (1/7/2019).

Saat ditanya, Suriah terlihat terburu-buru. Dia mengatakan hanya mempunyai waktu sedikit untuk wartawan karena akan dipanggil ke dinas pendidikan. 

Hal yang sama disampaikan oleh Kepala Seksi PTK Dikdas Tangerang Selatan, Hasim. Dia tak banyak komentar usai melakukan investigasi dugaan pungutan liar yang kedua terhadap sekolah tersebut.

Baca juga: Guru Honorer Mengaku Dipecat karena Protes Pungutan ke Murid, Ini Kata Kadisdik Tangsel


"Iya, kita bahas kepegawaian, memang iya (tidak profesional), pengawasnya ada," kata Hasim.

Sebelumnya saat ditemui di kediamannya di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rumini (44) mengaku dipecat sepihak oleh pihak sekolahnya pada 03 Juni 2019. Surat tersebut ditandatangani langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Tangerang Selatan, Taryono.

Rumini mengaku vokal dalam memprotes adanya pungli atau kebijakan pembiayaan yang memberatkan siswa di SD tersebut.

Sementara itu, Taryono membantah pemecatan Rumini bukan karena vokal melaporkan dugaan pungli.

Baca juga: Guru Honorer Mengaku Dipecat karena Protes Pungutan ke Orangtua Murid

Dia mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan proses panjang sejak 2018, dan bukan semata-mata memecat Rumini.

"Proses panjang dari tahun 2018, pengaduan oleh Ibu Rumini, investigasi dan klarifikasi, konsolidasi dan pembinaan, pemanggilan, teguran, lalu pemberhentian," ungkap Taryono pada Jumat (28/06/2019) lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com