Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YouTuber Rius Vernandes Ingin Audiensi dengan Pemerintah soal Kartu Menu Garuda Indonesia

Kompas.com - 18/07/2019, 11:33 WIB
Sherly Puspita,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kuasa hukum YouTuber Rius Vernandes, Abraham Sridjaja mengatakan bahwa kliennya ingin mengajukan audiensi dengan pemerintah untuk membahas kasusnya dengan Garuda Indonesia.

Adapun Rius dan kekasihnya, Elwiyana Monica dilaporkan atas tuduhan pencemaran nama baik melalaui media elektronik oleh Serikat Karyawan Garuda Indonesia karena mengunggah foto kartu menu bertulis tangan pada penerbangan kelas bisnis Garuda Indonesia pada Sabtu (13/7/2019).

Baca juga: Serikat Karyawan Garuda: Unggahan Rius Vernandes Merugikan Perusahaan

"Cuma kita mau audiensi kepada pemerintah supaya Garuda Indonesia kesannya jangan arogan begitu, seperti anti-kritik. Ini kan perusahaan besar, BUMN, perusahaan publik, kan malu juga begitu lho," ujar Abraham saat dihubungi Kompas.com, Rabu (17/7/2019).

Abraham melanjutkan, Rius berpesan agar kasus ini tak dibesar-besarkan. Rius juga menyatakan keinginnannya untuk berdamai dengan Garuda Indonesia.

Baca juga: Menu Tulis Tangan Garuda dan Rius Vernandes, Bukti UU ITE Tak Selaras dengan Hak Digital

"Mas Rius ini baik banget lho. Dia ini kalau misalnya kalau mau melaporkan balik (Garuda Indonesia) sebenarnya juga bisa. Tapi dia enggak mau," lanjutnya.

Rius Vernandes merupakan YouTuber yang kerap membuat konten seputar pengalamannya terbang dengan berbagai maskapai penerbangan. Saat ini Rius telah memiliki lebih dari 490.000 subscriber di akun YouTube-nya.

Abraham mengatakan, kasus ini tak membuat Rius "kapok" untuk terbang bersama Garuda Indonesia dan mengulas fasilitas yang disajikan.

"Intinya Mas Rius itu sebetulnya cinta Garuda Indonesia kok. Kalau dilihat dalam videonya soal Garuda Indonesia kan tidak ada dia menjelekkan kan," pungkas Abraham.

Baca juga: Bisakah YouTuber Rius Vernandes Dikenakan Pidana karena Review Pesawat?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com