Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Wawan 'Game', Pasien Gangguan Jiwa yang seperti Sedang Bermain Game Online

Kompas.com - 18/07/2019, 17:39 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Dua jempol IS (32) tak henti-henti bergerak seperti sedang scroll bayangan layar handphone di depan dadanya. Kepala plontosnya hampir selalu merunduk dengan dua mata terpaku ke arah dada.

Pria asal Tasikmalaya, Jawa Barat itu sudah tiga bulan dirawat di Yayasan Jamrud Biru, Bekasi Timur, lembaga rehabilitasi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), bersama 115 ODGJ lain.

"IS diantar dari PSM (Pekerja Sosial Masyarakat) Gerak Cepat Bersama ke Yayasan Jamrud Biru dengan kondisi fisik memprihatinkan dan keadaan mentalnya lumayan parah," ujar Suhartono, pemilik Yayasan Jamrud Biru ketika ditemui Kompas.com, Kamis (18/7/2019).

"Dia enggak ngeh sekeliling, saraf motoriknya kayaknya sudah rusak," kata Suhartono.

Baca juga: Pelayanan Kesehatan yang Bermartabat bagi Orang dengan Gangguan Jiwa

Saat ditemui Kompas.com, IS atau yang dikenal sebagai Wawan Game tak pernah beranjak dari kursinya. Selama berjam-jam, ia tetap diam, kecuali jari-jari tangannya yang senantiasa bergerak-gerak layaknya pemuda yang sedang gandrung gim online.

Tak heran, ia dijuluki Wawan "Game". Bahkan, dalam daftar pasien lantai dasar di Yayasan Jamrud Biru, namanya ditulis sebagai "Iwan Game" pada urutan ke-25.

Sebelumnya, sebuah video yang merekam perilaku Wawan yang terus menggerakkan tangannya seolah-olah memegang game console, beredar di media sosial. Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun Instagram @info.biasa.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Tag teman dan sahabat kamu @ . . . Belakangan ini viral seorang pria alami gangguan kejiwaan lantaran kecanduan main game. . Pria yang alami gangguan kejiwaan akibat kecanduan main game di hape bahkan harus direhabilitasi di panti jiwa. . Kecanduan main game di hape memang mengakibatkan gangguan kesehatan mental, terlebih jika terlalu berlebihan. . Seperti seorang pria bernama Wawan yang merupakan penghuni Yayasan Jamrud Biru. . Sebagai informasi, Yayasan Jamrud Biru merupakan Panti kejiwaan yang menampung banyak pasien gangguan mental di Kota Bekasi. . Wawan merupakan salah satu pasien yang memiliki gangguan mental unik lantaran terlalu sering main game di hape. . Lantaran terlalu sering main game di hape, pemuda ini sampai kehilangan kesadarannya. . Video pemuda yang alami gangguan jiwa akibat terlalu kecanduan main game di Hape ini lantas menjadi viral di Instagram. . Seperti halnya yang terlihat pada unggahan di akun Instagram ndorobeii . Unggahan akun Instagram tersebut lantas menjadi viral dan mencuri banyak perhatian. Hingga artikel ini dibuat, video itu telah mendapat lebihd ari 685 komentar, 113 ribu kali dilihat, dan 11.479 suka. . Dalam video tersebut, tampak sumber asli yaitu diambil dari tayangan di stasiun tv, DAAI TV Indonesia. . . Dari video tersebut, tampak bahwa Wawan merupakan satu dari 110 pasien yang ada di Yayasan Jambrud Biru dengan gangguan kejiwaan yang unik. . Hal ini sepetri keterangan dari pendiri Yayasan Jambrud Biru, Hartono yang menjelaskan perihal gangguan yang dialami Wawan. . “Waktu itu saya kasih dia gadget rusak yang tidak menyala, dalam hitungan menit saya cabut dia tidak telepas dari gadget itu. Saya ambil gadget itu dia masih fokus pada tangannya yang terus bergerak, (seperti sedang main game),” ujar Hartono. . Akibat gangguan yang dialaminya, pemuda itu mendapat julukan sebagai “Wawan Gim”. . Wawan Gim dibawa ke Yayasan Jamrud Biru oleh PSM dan sejak dirawat di sana keluarga mengabaikannya. . Kisah Wawan Gim, lantas menjadi viral seperti pada unggahan Instagram ndorobeii. . . Follow: @ratu.viral . . . ?budayakan baca caption. ?????like and komen.

A post shared by INFO BIASA (@info.biasa) on Jul 15, 2019 at 12:46am PDT

Wawan Game rupanya mengidap skizofrenia karena alasan lain. Sri Pudjiawati, dari LSM Gerak Cepat Bersama yang telah menjadi perawat Wawan sejak 2016 memastikan bahwa Wawan tidak kecanduan game online. Dia telah mengalami rentetan trauma yang menyebabkannya dipasung di rumah selama belasan tahun.

"Dia pasif, kalau tidak kami pindahkan, atau lakukan kegiatan, dia enggak akan berpindah. Untuk pembinaan, pasien lain untuk futsal atau senam akan ikut," kata Suhartono.

"Kalau Wawan enggak. Enggak kami gerakkan, dia enggak akan gerak," imbuhnya.

Saat Kompas.com berbincang dengan Suhartono, Wawan setia pada posisinya. Masker selalu melekat di wajahnya untuk membendung air liur yang kerap merembes dari bibirnya. Beberapa kali ia diajak bicara wartawan. Namun dia tak merespons.

"Efek obat dulu. Dulu dia ngamukan, dihajar obat malah jadi seperti robot enggak punya emosi. Dia enggak akan pernah bilang 'aduh!'. Diajak ngomong juga dia enggak ngejawab," kata Suhartono.

Pada sekitar pukul 11.30 WIB, seluruh warga binaan Yayasan Jamrud Biru berkumpul di halaman di bawah naungan tenda. Para petugas yayasan hilir-mudik membawa piring, gelas, dan panci. Waktu makan siang datang.

Dari seluruh pasien, yang hampir semuanya berkepala plontos, Wawan termasuk satu dari antara beberapa pasie yang tak mengambil makanan mereka sendiri. Ia perlu disuapi.

"Susah kalau Wawan enggak disuapin, berantakan, kalau disuapin baru makan. Makannya lama, harus sabar," kata Suhartono sembari menyuapi IS setelah meniup-niup menu nasi dan sop ayam siang itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-Ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Sopir JakLingko Ugal-Ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Megapolitan
Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Megapolitan
Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Megapolitan
Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Megapolitan
Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Megapolitan
Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Megapolitan
Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

Megapolitan
Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi 'Gemuk' pada Pilkada 2024

Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi "Gemuk" pada Pilkada 2024

Megapolitan
Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Megapolitan
Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Megapolitan
Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Megapolitan
Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com