JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Arman Depari mengatakan, pihaknya tengah fokus mencegah peredaran narkoba di wilayah perbatasan Indonesia dengan negara lain.
Sebab sejumlah kasus pengungkapan narkoba di Indonesia berasal dari sindikat internasional baik untuk sumber narkoba atau keterlibatan orang asing dalam peredaran narkoba.
"Hampir setiap bulan kita ungkap ratusan kilogram narkoba, nah kebijaksanaan kami kita berupaya mencegat (peredaran narkoba) di perbatasan kita sebelum masuk wilayah Indonesia. Oleh karena itu pengungkapan-pengungkapan yang kita dapatkan pada umumnya di perbatasan," kata Arman di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (23/7/2019).
Dia menjelaskan, bila peredaran narkoba sudah masuk wilayah Indonesia, akan ada banyak orang yang ditangkap terkait peredaran narkoba.
Baca juga: BNN Ungkap Peredaran 120 Kg Sabu dari Malaysia yang Diselundupkan ke Indonesia
Hal itu akan mempersulit BNN untuk mengumpulkan barang bukti narkoba.
"Kalau sudah masuk ke Indonesia, dengan jumlah yang besar misal ada 102 ribu butir (ekstasi) kalau itu sampai ke tangan masyarakat, maka berapa ribu orang yang harus kita tangkap," ujar Arman.
Oleh sebab itu, hingga kini BNN fokus lakukan pencegatan, penyitaan peredaran narkoba di wilayah perbatasan sebelum masuk ke wilayah teritorial Republik Indonesia.
Sebelumnya, BNN mengungkap peredarab narkoba jenis sabu asal Malaysia yang diselundupkan melalui jalur laut di wilayah Kalimantan dan Sumatera pada Juli 2019 ini.
Dari hasil pengungkapan itu, BNN mengamankan sebanyak 120 kilogram sabu dan 102.657 butir ekstasi. Sebanyak sembilan tersangka juga diamankan yakni berinisial AR, APS, F, N, ZA, T, H, AF dan AM.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.