Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Marbot Masjid Raudhatul Hakim soal Ide Bagi Makanan Gratis untuk Jemaah

Kompas.com - 26/07/2019, 19:26 WIB
Verryana Novita Ningrum,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masjid Raudhatul Hakim yang terletak di Serpong, Tangerang Selatan menyediakan makanan setiap harinya untuk jemaah yang datang ke masjid itu.

Makanan seperti nasi hingga lauk pauk disediakan gratis. Sementara makanan ringan seperti es krim, cukup membayar seikhlasnya.

Ide ini ternyata bermula dari sang marbot masjid, Rahmat Mariyoto (50). Saat ditemui Kompas.com pada Jumat (26/07/2019), Rahmat menceritakan awal kisahnya.

Dua tahun lalu, tepatnya pada pertengahan 2017, seusai salat jumat, Rahmat berinisiatif membelikan makanan untuk muadzin dan penceramah masjid. Dia lalu membeli lima kotak nasi padang, termasuk untuk dirinya.

Satu minggu kemudian, dia melakukannya lagi. Namun, karena tidak enak dengan jemaah lain yang masih berada di masjid, dia lalu membelikan 10 kotak nasi untuk mereka.

Baca juga: Masjid di Serpong Sediakan Makanan hingga Es Krim Setiap Hari

"Setelah itu, saya merasa kok mahal kalau beli nasi kotak begini. Akhirnya saya coba masak nasi di masjid," kata dia.

Rahmat yang sudah menjadi marbot masjid itu selama 18 tahun mengatakan modalnya untuk memasak pada saat itu adalah Rp 150.000. Uang itu diambil dari kantongnya sendiri.

"Saya enggak enak, ada jemaah atau orang lain sekitar sini yang cium makanan, akhirnya saya inisiatif masak," kata dia.

Baca juga: Pernah Jadi TKI, Kini Husin Habiskan Masa Tua sebagai Juru Masak di Masjid

Sejak saat itu, masjid mempunyai ide untuk menyediakan kopi dan teh setiap harinya selama 24 jam, bagi siapapun yang datang.

Lama kelamaan, kata Rahmat, berkat bantuan jemaah lain yang bersedekah, masjid ini mampu menyediakan makanan 120 porsi per hari dari pukul 10.00-16.00 WIB.

Semakin berkembang, masjid ini kini juga sediakan es krim dan minuman dingin yang boleh dibayar seikhlasnya oleh jamaah.

Sementara itu, setiap jumat, masjid ini sediakan lebih banyak makanan. Yaitu, 600 porsi untuk para jamaah, mengingat hari jumat para laki-laki muslim melakukan solat jumat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com