Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alfaro Ikuti Jejak Ibu dan Kakek Jadi Anggota Paskibraka Nasional

Kompas.com - 01/08/2019, 05:58 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2019 asal DKI Jakarta, Rayhan Alfaro Ferdinand Siregar, tampak tegap dan gagah saat latihan di Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (PP-PON Kemepora), Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (31/7/2019).

Siswa kelas dua SMA Al-Izhar di Pondok Labu, Jakarta Selatan itu terlihat tegas saat menjadi pemimpin baris-berbaris. Suaranya yang terdengar lantang.

Di sela-sela latihannya, Alfaro bercerita bahwa ia tak pernah membayangkan dirinya akan terpilih menjadi anggota Paskibraka Nasional. Dia hobi basket dan tak pernah mengikuti kegiatan ekstra kurikuler Paskibra sebelumnya di sekolah. 

Baca juga: Ini Kriteria Anggota Paskibraka Nasional yang Akan Dipilih sebagai Pembawa Baki

Bujukan ayahnya, seorang anggota TNI Angkatan Udara, membuatnya luluh.

"Pas mau seleksi itu aku bilang 'ngapain sih jadi Paskibraka'. Eh, tahunya pas tes wali kota aku dapat ranking satu," ujar Alfaro sambil tertawa.

Hal itu lalu membuat dia semangat untuk berlomba lagi ke jenjang lebih tinggi, termasuk ikut tes seleksi Paskibraka DKI Jakarta.

Ayahnya pun terus memberi motivasi. 

"Kata papah ke aku 'kamu ada modalnya tinggal niat aja'," ucap Alfaro.

Ingin Ikuti jejak ibu dan kakek

Agar lolos terpilih menjadi perwakilan DKI Jakarta pada Paskibraka Nasional, dia meminta ayahnya mengajarkannya baris berbaris. Alfaro yang tingginya 180 sentimeter itu kadang-kadang latihan fisik di rumahnya.

"Palingan aku sit up, push up, pull up untuk kuatkan tenaga saat berlatih lagi," ujarnya. 

Akhirnya, dia diterima menjadi calon anggota Paskibraka Nasional. Dia didukung penuh keluarganya untuk menjadi anggota Paskibraka Nasional.

Keluarganya bangga mendengar dia lolos. Keinginan ayahnya agar Alfaro menjadi anggota Paskibraka ternyata didasari sejarah keluarga.

Ibu Alfaro, Ayu Tifanny Chaerul Putri, pernah menjadi anggota Paskibraka Nasional tahun 1990. Alfaro mengaku, ibunya menjadi penyemangatnya untuk menjadi Paskibraka Nasional.

Anggota Paskibraka di latih di Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (PP-PON Kemepora), Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (31/7/2019).KOMPAS.com/CYNTHIA LOVA Anggota Paskibraka di latih di Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (PP-PON Kemepora), Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (31/7/2019).

Kakeknya, tahun 1967, juga pernah bertugas menjadi pembentang bendera saat menjadi anggota Paskibraka Nasional.

Ia ingin mengikuti jejak ibu dan kakeknya itu.

"Kayak keren aja gitu ngeliat orang membentangkan bendera, jadi aku bisa lihat langsung bagaimana bendera itu berkibar," katanya.

Baca juga: Cerita Rachel, Calon Paskibraka Asal DKI Ingin Wujudkan Impian Keluarga

Untuk menjadi pembentang bendera, dia harus berlatih maksimal. Remaja umur 16 tahun itu menegaskan, ia akan berusaha sebaik mungkin untuk menjadi anggota Paskibraka Nasional.

"Harapannya yang pasti dapat menjalankan tugas dengan baik maksimal banggai sekolah teman teman dan orangtua yang pasti," kata Alfaro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com