Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud Akui Kurang Cermat Memilih Tema Lomba Cipta Meme

Kompas.com - 05/08/2019, 19:32 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengakui kurang cermat dalam memilih tema dalan Festival Literasi Sekolah (FLS) Lomba Bidang Cipta Meme yang sempat menjadi perbincangan di media sosial.

Direktur Pembinaan SMA, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen Dikdasmen) Kemendikbud Purwadi Sutanto mengatakan, pihaknya mohon maaf akan polemik multitafsir yang terjadi di kalangan warganet.

"Kami menyadari bahwa polemik ini muncul sebagai dampak dari kekurangcermatan kami dalam memilih tema dan mengarahkan karya siswa, serta kekurangcermatan dalam menelaah potensi polemik yang muncul atas hasil karya meme tersebut," kata Purwadi dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/8/2019).

Baca juga: Lomba Meme Dikritik, Kemendikbud Bilang Tingkat Literasi di Indonesia Belum Tinggi

Selain itu, ia turut mengapresiasi masukan-masukan yang diberikan warganet terhadap pendekatan baru literasi sekolah dengan media visual digital di FLS 2019.

Ia menjelaskan lomba cipta meme ini baru pertama kali digelar di FLS sebagai pendekatan baru sebi visual digital yang saat ini digandrungi kaum muda.

"Dengan diselenggarakan lomba bidang meme ini diharapkan gerakan literasi bisa lebih aktual dan lebih dekat dengan siswa," ujarnya.

Hal ini juga mendorong para siswa untuk lebih aktif dan melawan konten-konten negatif serta memberi alternatif narasi melalui ungkapan yang kreatif dan orisinil.

Baca juga: Dikritik Netizen, Ini Penjelasan Kemendikbud Buat Lomba Meme Tingkat SMA

Sementara tujuan penyelenggaraan FLS bertujuan untuk memberikan ruang bagi para siswa berbakat dalam mengekspresikan daya cipta dan kreativitas mereka dalam berliterasi.

"Untuk menyesuaikan perkembangan invensi teknologi digital dan pengaruh negatifnya terhadap remaja, terutama dalam konten-konten hoax, maka FLS jenjang SMA tahun 2019 lebih menekankan pada literasi visual digital, inilah salah satu tujuan lomba cipta meme tersebut diselenggarakan," tuturnya.

Di akhir, pihaknya mengucapkan terima kasih atas masukan warganet dalam FLS 2019. Masukan ini akan dijadikan bahan evaluasi dan perbaikan pelaksaan FLS selanjutnya.

Sebelumnya, netizen beramai-ramai mengkritik lomba meme Festival Literasi Sekolah (FLS) 2019 jenjang SMA yang diadakan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Lomba meme tersebut disebutkan warganet tidak mengedukasi siswa-siswa pesertanya. Salah satunya disebutkan oleh akun Facebook Mohammad Khaerurrizal Zulmi.

Baca juga: Menjadikan Cerpen, Komik, Meme dan Syair Daya Ungkit Literasi Siswa

"Sekelas kementerian kok gini. Mana unsur pendidikannya?" ujarnya.

Hal senada juga disebutkan oleh akun Facebook Mohammad Ihsan.

"Saya berduka cita yang sedalam-dalamnya. Masa iya Kemendikbud bikin lomba meme, pemenangnya kayak gini?" komentarnya dalam unggahan tersebut.

Ia mengatakan bahwa perlombaan tersebut justru mengajarkan siswa untuk berpacaran.

"Ini unsur literasi dan edukasinya di mana?," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com