Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggabungan Bekasi ke Jakarta Dinilai Memenuhi Aturan

Kompas.com - 19/08/2019, 17:09 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Anggota Komisi I DPRD Kota Bekasi Ariyanto Hendrata menyebut bahwa wacana penggabungan Kota Bekasi ke Provinsi DKI Jakarta sebagai wilayah administrasi Jakarta Tenggara memenuhi aturan.

Artinya, peluang Bekasi bergabung dengan Ibukota terbilang besar, menurut Ariyanto.

"Menurut saya ini sangat strategis dan menggembirakan untuk Kota Bekasi. Tawaran tersebut sangat logis dan memenuhi syarat-syarat dasar dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 dan Peraturan Pemerintah No 78 Tahun 2007 tentang syarat-syarat dasar penggabungan sebuah daerah," ujar Ariyanto saat dihubungi Senin (19/8/2019).

Baca juga: Wali Kota Bekasi Yakin Mayoritas Warganya Setuju Gabung DKI

Dalam dua peraturan tersebut, kondisi sosial-budaya, letak geografis, sampai pertimbangan pelayanan publik jadi beberapa pertimbangan utama penggabungan wilayah.

Menurut Ariyanto, Bekasi dan Jakarta punya sejumlah modal dalam kriteria-kriteria itu.

Pertama, dilihat dari sisi historis, Bekasi punya akar budaya yang sama dengan Jakarta bahkan hingga setelah kemerdekaan.

Bekasi sempat masuk dalam Karesidenan Jatinegara, sedangkan daerah Cakung yang kini masuk wilayah Jakarta Timur saja baru "dicomot" Jakarta dari Bekasi tahun 1976.

Baca juga: Wali Kota Pepen Disarankan Bikin Referendum Berkait Wacana Bekasi Gabung Jakarta

"Ada ikatan sejarah yang kuat. Begitu juga letak geografis, begitu banyak wilayah Bekasi yang berbatasan langsung dengan DKI. Kultur juga enggak jauh beda, sama-sama Betawi," kata Ariyanto.

"Kita semua juga tahu bahwa TPA-nya DKI ada di Bantargebang. Itu semua pasti akan menjadi faktor-faktor penting yang akan dikaji dalam prosesnya," sambung eks politikus PKS itu.

Sebelumnya, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi sempat mengutarakan ketidaksetujuannya dengan wacana pemekaran wilayah Provinsi Bogor Raya yang direncanakan akan mencaplok Bekasi.

Menurut dia, Bekasi lebih cocok dan logis bergabung ke DKI Jakarta karena berbagai pertimbangan. Ia juga yakin mayoritas warganya setuju jika bergabung dengan Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com