Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Konsumsi Makanan Kedaluwarsa, Puluhan Siswa Keracunan di Bekasi

Kompas.com - 20/08/2019, 16:14 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kabag Humas Polres Metro Bekasi Kota Erna Ruswing Andari menyebutkan, insiden keracunan pada 39 siswa di salah satu SMP swasta di Bekasi Timur, Senin (19/8/2019) kemarin disebabkan oleh makanan ringan yang kedaluwarsa.

Menurut Erna, makanan ringan itu diberikan kepada para siswa sebagai hadiah lomba HUT Kemerdekaan RI di sekolah.

"Kejadian sekitar pukul 10.00 WIB, kronologinya saat itu sekolah sedang menggelar lomba tujuhbelasan, hadiah yang diberikan berupa makanan ringan," kata Erna ketika dikonfirmasi, Selasa.

"Makanan itu dibeli di salah satu warung sekitar sekolah. Ternyata makanan itu sudah kedaluwarsa," kata dia.

Baca juga: 39 Siswa di Bekasi Keracunan Makanan Saat Acara HUT RI

Akibat mengonsumsi makanan ringan yang kedaluwarsa, puluhan siswa mengalami gejala sakit perut, mual hingga muntah. Mereka lalu dibawa ke rumah sakit dan puskesmas untuk diperiksa, sementara sisa makanan dikirim ke BBTKL PP (Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit) Kementerian Kesehatan di Jakarta.

"Makanan ringan seperti sukro, ciki-cikian yang dimakan siswa, tidak ada yang sampai menyebabkan sakit parah, siswa setelah mendapat perawatan langsung bisa pulang ke rumah," kata Erna.

Erna menyebutkan, jajarannya masih menyelidiki kasus itu dan memintai keterangan pihak sekolah.

"Juga agar lebih waspada lagi terhadap makanan yang dijual di lingkungan sekolah," kata dia.

Kepala Bidang Pencegahan Pencegahan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezy Sukrawati menyebutkan, selain 39 siswa itu ada juga orang lain menyantap makanan ringan yang sama, tetapi tidak keracunan.

Kini, sebagian besar siswa yang keracunan sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit dan puskesmas. Sisanya masih diperiksa. Dezy tak menyebut jumlahnya.

"Alhamdulillah, sudah aman dan pulang ke rumah, sore kemarin jam 16.00. Masih ada yang diobservasi di RS Mekarsari, tapi pagi ini sudah aman," kata Dezy melalui aplikasi WhatsApp, Selasa.

Ia sendiri menunggu hasil pemeriksaan di Kementerian Kesehatan untuk memastikan penyebab keracunan siswa.

"Untuk sampel masih kami tunggu hasil laboratorium BBTKL PP Kemenkes, agar pasti penyebabnya," kata Dezy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com