Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Kota Pindah, Pembangunan Transportasi hingga Air Bersih di Jakarta Tetap Prioritas

Kompas.com - 27/08/2019, 12:11 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa meski ibu kota Indonesia pindah dari Jakarta ke Kalimantan Timur namun pembangunan di Jakarta melalui konsep urban regeneration akan terus berjalan.

Urban regeneration sendiri maksudnya adalah pembangunan perkotaan dari beberapa aspek.

Di dalamnya termasuk perumahan, transportasi, air bersih, hingga pengelolaan air limbah.

"Jadi kemarin sebelum preskon kita ngobrol sebentar saya ngobrol dengan Pak Presiden beliau menegaskan komitmen untuk pembangunan Jakarta tidak berubah jalan terus. Lalu saya sampaikan pak agenda urban region nya adalah soal perumahan, soal transportasi, soal air bersih, soal pengelolaan air limbah," ucap Anies di Balairung, Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (27/8/2019).

Baca juga: Ibu Kota Pindah, Anies Sebut Urban Regeneration di Jakarta Jalan Terus

Pembangunan transportasi terdapat beberapa bagian yaitu pembangunan transportasi kereta api, transportasi darat seperti bus dan mikro bus.

Ia mengungkapkan pada Selasa (20/8/2019) lalu, Pemprov DKI Jakarta sudah bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Kepala Bappenas Subandi, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi terkait teknis pembangunan ini.

"Teknis itu artinya, anggaran-anggaran per item sudah ada. Kemudian sumbernya 4, ada APBD, APBN, ada investasi, ada (anggaran) kerja sama. Dan ini semua nantinya akan kita eksekusi dan kita jadi kemarin pimpinan juga menegaskan tidak ada perubahan komitmen untuk pembangunan di Jakarta tetap menjadi prioritas pemerintah," papar Anies.

Baca juga: Status Daerah Khusus Akan Dicabut dari Jakarta Setelah Ibu Kota Pindah

Anies pun mengiyakan bahwa ketika ditanya apakah pembangunan ini merupakan proyek infrakstuktur yang diajukan dengan nilai proposal yang dibawa mencapai Rp 571 triliun pada bulan Maret 2019 lalu.

"Iya betul," ujar Anies.

Sebelumnya, Anies mengatakan, pembangunan di Jakarta melalui konsep urban regeneration akan terus berjalan meskipun ibu kota negara dipindahkan ke Kalimantan Timur (Kaltim).

Anies telah membicarakan hal itu dengan Presiden Joko Widodo sebelum Jokowi mengumumkan lokasi baru yang akan menjadi ibu kota negara.

"Yang disebutkan oleh Bapak Presiden sebagai salah satu item bahwa rencana melakukan urban regeneration di Jakarta tetap jalan terus," ujar Anies di Stasiun MRT Istora Mandiri, Jalan Jenderal Sudirman, Senin (26/8/2019).

Baca juga: Ini 9 Proyek Infrastruktur Senilai Rp 571 Triliun yang Diajukan Anies kepada Jokowi

Diketahui, Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan ibu kota negara pindah ke sebagian wilayah Penajam Paser Utara dan sebagian Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur. Hal itu disampaikan Jokowi dalam konferensi pers di Istana Negara, Senin kemarin.

Setelah menyampaikan alasan mengapa ibu kota negara harus pindah, Jokowi mengingatkan bahwa Jakarta tidak akan dilupakan.

"Jakarta akan tetap menjadi prioritas pembangunan dan terus dikembangkan jadi kota bisnis, kota keuangan, pusat perdagangan, dan pusat jasa berskala regional dan global," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com