Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagu Hati-hati Nyanyian Wali Kota Depok Resmi Diputar di Lampu Merah Simpang Ramanda

Kompas.com - 01/09/2019, 14:40 WIB
Dean Pahrevi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Lagu "Hati-Hati" ciptaan Koko Thole yang dinyanyikan Wali Kota Depok Mohammad Idris, resmi diputar di lampu merah, Sabtu (31/8/2019).

Lagu yang berisi pesan tertib lalu lintas kepada pengendara itu baru diputar di Simpang Ramanda, Jalan Margonda Raya, Kota Depok.

Pantauan Kompas.com pukul 11.40 WIB di Simpang Ramanda, meski sudah diresmikan, lagu tersebut tidak terdengar di lampu merah alias tidak diputar.

Baca juga: Wali Kota Depok Harap Lagu Hati-hati Bisa Diputar di Lampu Merah Akhir Agustus

Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok Dadang Wihana mengatakan, pesan tertib lalu lintas itu diputar sesuai jadwalnya.

Hal itu disebabkan pengeras suara yang digunakan untuk memutar lagu lebih dahulu digunakan untuk pengumuman penerapan contraflow yang baru diterapkan di Jalan Arif Rahman Hakim.

"Speaker digunakan dulu untuk pengumuman contraflow sehingga diatur dulu jamnya," kata Dadang saat dihubungi Kompas.com, Minggu (1/9/2019).

Adapun jadwal pemutaran lagu tersebut berlangsung pagi hari dari pukul 06.00 hingga pukul 10.00 WIB. Lalu, sore hari dari pukul 16.00 hingga pukul 17.30 WIB.

Baca juga: Wali Kota Depok: Kalau Warga Tak Senang Ada Lagu di Lampu Merah, Ya Kami Cabut...

Dadang menjelaskan, pemutaran masih akan dilakukan di Simpang Ramanda terlebih dahulu. Apabila berjalan efisien maka lagu juga akan diputar di lampu merah lainnya.

"(Speaker) sementara (untuk) uji coba contraflow Jalan Arif Rahman Hakim. (Iya) di (simpang) Ramanda dulu (pemutaran lagu)," ujar Dadang.

Pemutaran lagu itu diketahui bukan bertujuan untuk mengatasi macet atau menghibur pengendara yang terkena macet. Lagu itu diputar agar pengendara lebih sadar untuk tertib lalu lintas.

"Jadi agar pengendara itu mengerti kesabaran dalam berkendara. Jadi saat lampu merah menyala pengendara di situ diberikan peringatan untuk tertib lalu lintas. Ketika tertib lalu lintas maka arus lalin akan mengalir dengan lancar," kata Dadang, Selasa (16/7/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com