Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lelang Proyek Jakarta International Stadium Diprotes

Kompas.com - 10/09/2019, 07:10 WIB
Nursita Sari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Konsorsium Adhi Karya-Hutama Karya-Nindya Karya-Indah Karya memprotes hasil lelang proyek pembangunan Jakarta International Stadium di Taman BMW, Jakarta Utara.

Alasannya, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pemilik proyek stadion, memilih konsorsium Wijaya Karya (Wika) Gedung-Jaya Konstruksi-PT Pembangunan Perumahan (PP) sebagai pemenang lelang.

"Kami mengirim surat keberatan ke pemilik proyek," ujar Corporate Secretary PT Adhi Karya Ki Syahgolang Permata saat dikonfirmasi, Senin (9/9/2019) malam.

Syahgolang menjelaskan, konsorsium atau kerja sama operasi (KSO) Adhi Karya-Hutama Karya-Nindya Karya-Indah Karya dan KSO Wika Gedung-Jaya Konstruksi-PP sama-sama dinyatakan lulus secara teknis dalam lelang tersebut.

Penawaran harga KSO Adhi Karya-Hutama Karya-Nindya Karya-Indah Karya lebih murah dibandingkan KSO Wika Gedung-Jaya Konstruksi-PP.

KSO Adhi Karya-Hutama Karya-Nindya Karya-Indah Karya diketahui menawarkan harga Rp 3,78 triliun, sementara penawaran harga KSO Wika Gedung-Jaya Konstruksi-PP sebesar Rp 4,08 triliun.

Baca juga: Pastikan JIS Jadi Stadion Standar Internasional, Jakpro Koordinasi dengan FIFA

Namun, peserta yang dinyatakan sebagai pemenang justru KSO Wika Gedung-Jaya Konstruksi-PP yang menawarkan harga lebih mahal.

Karena itulah, KSO Adhi Karya-Hutama Karya-Nindya Karya-Indah Karya memprotes hasil lelang tersebut.

"Dari pengumuman panitia, kedua peserta lelang dinyatakan lulus semua secara teknis. Dari hasil penawaran, konsorsium ADHI-HK-NK lebih murah," kata Syahgolang.

Selain itu, konsorsium Adhi Karya-Hutama Karya-Nindya Karya-Indah Karya keberatan dengan posisi Wika Gedung sebagai perusahaan yang memimpin KSO pesaingnya.

Sebab, Wika Gedung tidak termasuk perusahaan yang diundang untuk mengikuti lelang.

Syahgolang menuturkan, perusahaan yang diundang untuk mengikuti lelang adalah PT Wijaya Karya. Wika Gedung merupakan anak perusahaan Wijaya Karya.

"Keberatan kami juga karena leader peserta lelang yang dimenangkan adalah bukan pihak yang diundang panitia. Yang diundang Wijaya Karya, yang mengikuti pelelangan Wijaya Karya Gedung," ucapnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku heran dengan sikap perusahaan-perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) yang memperebutkan proyek Jakarta International Stadium.

Baca juga: Anies Dengar BUMN Berebut Proyek Jakarta International Stadium

Menurut Anies, perusahaan-perusahaan pelat merah itu seharusnya justru saling mendukung.

"Masak sesama BUMN saling jegal, ini anak bangsa yang mau membangun untuk bangsa, tapi saling jegal yang nanti bisa menunda pembangunan," kata Anies.

Sebelumnya diberitakan, Direktur Proyek Jakarta International Stadium Iwan Takwin mengungkapkan, Jakpro telah selesai melelang kontraktor Jakarta International Stadium. Lelang itu dimenangkan oleh tiga perusahaan BUMN.

"Proses lelang desain sudah dilakukan dan sudah menetapkan pemenang. Pemenangnya telah ditentukan yaitu Wika Gedung, Jaya Konstruksi, dan PT PP," kata Iwan, Rabu (21/8/2019).

Iwan mengatakan, proses lelang selama lebih kurang tiga pekan itu mempertimbangkan teknis pengerjaan dan harga yang ditawarkan untuk pengerjaan Jakarta International Stadium. Bobot penilaian teknis sebesar 70 persen, sementara bobot harga sebesar 30 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Megapolitan
Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Megapolitan
Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Megapolitan
Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com