Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Sebut Kebakaran di Dekat Bandara Soetta karena Ledakan Mesin Giling Plastik

Kompas.com - 24/09/2019, 17:55 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kebakaran yang terjadi di sekitar Jalan Perimeter Selatan, Tangerang, Selasa (24/9/2019) dekat area Bandara Internasional Soekarno-Hatta disebabkan oleh ledakan mesin giling plastik di salah satu lapak milik warga.

Hal itu disampaikan oleh salah seorang pekerja lapak limbah plastik bernama Amran (40).

"Yang meledak itu mesin giling (plastik) Pak Harto," kata Amran kepada wartawan tak jauh dari lokasi kejadian, Selasa (24/9/2019)

Amran mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.30 WIB.  Saat itu, ia juga sedang menggiling plastik menggunakan penggilingan lain.

Tiba-tiba ia mendengar suara ledakan dari arah mesin penggilingan milik Harto yang jaraknya lebih kurang 10 meter dari lokasinya saat itu.

"Saya kaget kan, langsung kabur jauh-jauh dari lokasi," ujar Amran.

Baca juga: Hingga Sore Ini, Api Masih Berkobar di Lokasi Kebakaran Dekat Bandara Soekarno-Hatta

Beruntung, Amran tidak mengalami luka sedikit pun dalam kejadian tersebut.

Amran menjelaskan keluarganya memiliki dua rumah yang ikut terbakar di lokasi.

Sementara itu pekerja lainnya, Fuadi (42)  menyampaikan, ada dua orang karyawan yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

"Dua-duanya karyawan Pak Harto, satu tadi dilarikan ke rumah Ssakit, kondisinya begini, ini dia operator mesin itu," kata Fuadi sambil menunjukkan foto dari korban yang mengalami luka bakar cukup parah.

Adapun anggota piket Dinas Pemadam Kebakaran Kota Tangerang bernama Usup mengatakan sebanyak 10 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk menjinakkan api.

Baca juga: Kebakaran Dekat Bandara Soekarno-Hatta Tak Ganggu Penerbangan

"Kurang lebih 10 unit damkar diterjunkan. Kebakaran dari lapak limbah plastik," kata Usup saat dikonfirmasi.

Saat ini petugas tampak masih berupaya memadamkan api yang terus menyala di lokasi kebakaran. Api terus menerus muncul karena material yang terbakar berupa limbah plastik, busa, dan bangunan yang terbuat dari kayu.

Meski asap yang membumbung dari lokasi kebakaran cukup tinggi, kegiatan penerbangan di bandara Soekarno-Hatta tidak mengalami gangguan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com