Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Polisi Korban Kerusuhan Demo DPR Jalani Operasi di RS Polri Kramat

Kompas.com - 27/09/2019, 14:01 WIB
Dean Pahrevi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Empat dari 14 anggota polisi korban kerusuhan unjuk rasa demonstrasi di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, pada 24 September 2019, jalani operasi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Kepala RS Polri Kramat Jati Kombes Rusdianto mengatakan, empat polisi tersebut harus jalani operasi di bagian wajah akibat terkena lemparan batu saat unjuk rasa berlangsung.

"Yang operasi ada 4 orang, hidungnya patah, ada yang mengalami bengkak di bibir dan ada juga yang lepas rahangnya, itu kami perbaiki. Macam-macam jenisnya (luka) ada yang kena lemparan batu dan juga terkena benturan batu," kata Rusdianto di RS Polri Kramat Jati, Jumat (27/9/2019).

Keempat polisi yang jalani operasi itu ditangani langsung oleh dokter spesialis. Adapun sisa 10 polisi lainnya alami luka ringan dan sebagian di antaranya segera dipulangkan.

Baca juga: Kekerasan Polisi atas Demonstran, Dari Kritik hingga Abaikan Jokowi

"Secara berangsur yang sudah sembuh sesungguhnya akan kami pulangkan hari ini dan yang masih luka masih dibutuhkan perawatan hingga sembuh," ujar Rusdianto.

Selain polisi, dua mahasiswa korban kerusuhan unjuk rasa juga alami luka ringan dan dirawat di RS Polri Kramat Jati. Keduanya sudah berangsur pulih dan segera dipulangkan.

Diketahui, aksi demonstrasi soal penolakan revisi UU KPK dan RKUHP oleh mahasiswa diwarnai ricuh di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, berlangsung pada 24 September 2019.

Kemudian, aksi susulan dilakukan pelajar SMA dan SMP pada 25 September 2019 dan juga berakhir ricuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com