Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aparat Blokade Jalan Gatot Subroto, Mahasiswa Berikan Kembang

Kompas.com - 01/10/2019, 15:18 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi dan marinir berjaga tepat di depan separator yang memblokade akses Jalan Gatot Subroto, di bawah fly over Ladokgi, menuju gedung DPR/MPR, Selasa (1/10/2019) seketika rombongan mahasiswa tiba di lokasi sekitar pukul 14.30 WIB.

Untuk sementara, rombongan mahasiswa berserta mobil komando yang baru selesai melakukan longmarch tertahan cukup jauh dari gedung DPR/MPR.

Ada pemandangan unik di sini. Beberapa mahasiswa melakukan aksi simbolik perdamaian dengan para aparat.

Mereka memberikan beberapa kuntum kembang kepada polisi dan marinir yang memblokade jalan mereka. Aparat menerima kembang-kembang tersebut sembari tetap berpegangan pada tameng mereka.

Baca juga: Selasa Siang, Mahasiswa Akan Kembali Demo di Depan Gedung DPR

"Simbol bahwa kita aksi damai, kita damai dengan siapa pun termasuk polisi," sebut salah satu mahasiswa Universitas Negeri Jakarta.

Selagi bertahan dan berharap bisa diizinkan maju lebih jauh mendekati gedung DPR/MPR, orator terus mengingatkan mahasiswa agar merapatkan barikade dan memperhatikan kawan-kawan di sekeliling guna mengantisipasi adanya penyusup.

"Hati-hati kawan-kawan, kita pastikan aksi kita semua kawan-kawan. Hati-hati provokasi," seru salah seorang orator.

"Yang tidak pakai almet (jaket almamater kampus) keluar barisan! Walaupun kita tahu itu teman kita, tapi kita hormati yang sudah kita sepakati," seru yang lain.

Baca juga: Drama 7 Jam Rusuh Demonstran di Sekitar Gedung DPR...

Aliansi Mahasiswa Indonesia yang terdiri dari BEM-BEM kampus kembali menggelar aksi damai hari ini. Tuntutan mahasiswa dalam aksi hari ini tidak banyak berbeda dengan tuntutan saat kali perdana aksi pada Selasa (24/9/2019) lalu dan Senin (30/9/2019).

Meskipun beberapa RUU bermasalah -- seperti RKUHP, RUU Pertanahan, dan RUU Pertanahan -- telah diputuskan nasibnya kemarin, namun mahasiswa masih memiliki beberapa tuntutan lain yang belum berjawab, seperti dalam isu kejahatan lingkungan, isu antikorupsi, dan penangkapan aktivis.

Selain itu, tuntutan mahasiswa bertambah satu hari ini, yakni terkait jatuhnya korban-korban sipil akibat kekerasan aparat selama gelombang aksi unjuk rasa sepekan terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com