JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi dan marinir berjaga tepat di depan separator yang memblokade akses Jalan Gatot Subroto, di bawah fly over Ladokgi, menuju gedung DPR/MPR, Selasa (1/10/2019) seketika rombongan mahasiswa tiba di lokasi sekitar pukul 14.30 WIB.
Untuk sementara, rombongan mahasiswa berserta mobil komando yang baru selesai melakukan longmarch tertahan cukup jauh dari gedung DPR/MPR.
Ada pemandangan unik di sini. Beberapa mahasiswa melakukan aksi simbolik perdamaian dengan para aparat.
Mereka memberikan beberapa kuntum kembang kepada polisi dan marinir yang memblokade jalan mereka. Aparat menerima kembang-kembang tersebut sembari tetap berpegangan pada tameng mereka.
Baca juga: Selasa Siang, Mahasiswa Akan Kembali Demo di Depan Gedung DPR
"Simbol bahwa kita aksi damai, kita damai dengan siapa pun termasuk polisi," sebut salah satu mahasiswa Universitas Negeri Jakarta.
Selagi bertahan dan berharap bisa diizinkan maju lebih jauh mendekati gedung DPR/MPR, orator terus mengingatkan mahasiswa agar merapatkan barikade dan memperhatikan kawan-kawan di sekeliling guna mengantisipasi adanya penyusup.
"Hati-hati kawan-kawan, kita pastikan aksi kita semua kawan-kawan. Hati-hati provokasi," seru salah seorang orator.
"Yang tidak pakai almet (jaket almamater kampus) keluar barisan! Walaupun kita tahu itu teman kita, tapi kita hormati yang sudah kita sepakati," seru yang lain.
Baca juga: Drama 7 Jam Rusuh Demonstran di Sekitar Gedung DPR...
Aliansi Mahasiswa Indonesia yang terdiri dari BEM-BEM kampus kembali menggelar aksi damai hari ini. Tuntutan mahasiswa dalam aksi hari ini tidak banyak berbeda dengan tuntutan saat kali perdana aksi pada Selasa (24/9/2019) lalu dan Senin (30/9/2019).
Meskipun beberapa RUU bermasalah -- seperti RKUHP, RUU Pertanahan, dan RUU Pertanahan -- telah diputuskan nasibnya kemarin, namun mahasiswa masih memiliki beberapa tuntutan lain yang belum berjawab, seperti dalam isu kejahatan lingkungan, isu antikorupsi, dan penangkapan aktivis.
Selain itu, tuntutan mahasiswa bertambah satu hari ini, yakni terkait jatuhnya korban-korban sipil akibat kekerasan aparat selama gelombang aksi unjuk rasa sepekan terakhir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.