JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Artis Film Indonesia (Parfi) Marcella Zalianty mengatakan Indiskop, bioskop rakyat yang ada di Pasar Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara, akan memutar film Indonesia dari berbagai generasi.
"Jadi memang kita memutar film dalam berbagai genre, film lama dan film baru, dan film yang akan datang," kata Marcella seusai peresmian Indiskop, Senin (7/10/2019).
Hal ini terbukti dengan ditayangkannya sejumlah film dari berbagai tahun sejak diuji coba pada akhir Juni 2019 lalu. Ada film Batas (2011), Rectoverso (2013), Mama Mama Jagoan (2018), dan Ambu (2019).
Pemutaran film dari berbagai tahun itu disebut Marcella untuk mendekatkan masyarakat terutama kelas menengah ke bawah dengan dunia perfilman di Indonesia.
Marcella menyebut selama ini kalangan tersebut memang sulit mendapat akses menonton film di layar lebar.
"Karena kita tahu, film lama pun buat mereka seperti film baru," jelasnya.
Baca juga: Indiskop, Bioskop Rakyat Pertama yang Ada di Dalam Pasar Itu Diresmikan
Namun film-film yang akan diputarkan di indiskop akan menekankan nilai perjuangan, kebudayaan, punya nilai edukasi, sehingga memberi pembelajaran bagi masyarakat.
Adapun bioskop ini resmi beroperasi mulai besok, Selasa, (8/10/2019). Terdapat dua studio yang masing-masingnya bisa menampung 112 penonton.
Tarif untuk sekali menonton pun cukup terjangkau. Dengan Rp 15.000, warga bisa menikmati film Indonesia yang diputar di bioskop tersebut.
Bioskop rakyat ini dibangun atas kerja sama antara Perumda Pasar Jaya dan PARFI 56. Groundbreaking bioskop itu dilakukan pada November 2018 lalu.
Pada 21 Juni 2019 lalu, bioskop rakyat ini sudah memulai operasionalnya dengan menayangkan sejumlah film-film lawas Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.