Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Penjahit Langganan, Rusman Feng Sin Tailor Ungkap Beda Gaya Pakaian Jokowi dan Ahok

Kompas.com - 17/10/2019, 11:01 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Feng Sin Tailor merupakan tempat jahit yang menjadi langganan sejumlah kalangan pejabat, seperti keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Thahaja Purnama atau Ahok.

Rusman, penjahit sekaligus pemilik Feng Sin Tailor mengatakan, baik Jokowi maupun Ahok memiliki selera mode yang berbeda.

Misalnya, Jokowi biasa memesan celana bahan hitam dengan model slim fit atau pas tubuh.

Sementara, untuk kemeja, Jokowi lebih suka yang simpel dan warna yang polos.

Selama tujuh tahun menjadi penjahit langganan Jokowi, Rusman mengatakan, Jokowi itu tak pernah banyak permintaan.

Baca juga: Rusman Jadi Penjahit Langganan Jokowi Sejak Dikenalkan Ahok

"Bapak itu kalau pesan tidak banyak mau, setelah saya buat dan saya kirim, beliau itu terima-terima saja tanpa ada komplen sekali pun tidak ya," ujar Rusman, di Feng Sin Tailor di Gunung Sahari, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (16/10/2019).

Berbeda dengan Ahok, lanjut Rusman. Ahok lebih suka pakaian yang model terkini dan mengikuti zaman.

Misalnya, kemeja yang model slim fit terkini dan batik yang sekiranya dipilih Ahok bagus itulah yang dijahitnya.

Untuk celana, Ahok pun lebih suka yang slim fit atau pas badan.

"Pak Ahok memang model-model sekarang dia sukanya pokoknya yang ngikutin zaman kalau kemeja dan celana," kata Ahok.

Baca juga: Penjahit Langganan Ahok Ungkap Mantan Gubernur DKI Jakarta Itu Bertambah Gemuk

Rusman juga mengatakan Ahok lebih detail untuk model maupun ukuran baju dan celana.

Ketika ada salah satu ukuran jas maupun celananya kebesaran maupun kecil, Ahok tak segan-segan meminta Rusman untuk memperbaiki jahitan itu.

"Iya kalau Ahok itu lebih detail, biasanya dia cobain dulu pas tidak menurutnya. Terus kalau ada yang salah atau kegedean atau kekecilan maupun modelnya tidak sesuai dia, pasti minta saya perbaiki,” kata Rusman.

Saat ini, ukuran celana mapupun baju untuk Ahok lebih besar tiga centimeter dari ukuran biasanya.

Sejak berada di jeruji penjara, menurut Rusman, Ahok memiliki bobot yang lebih besar.

"Iya, Pak Ahok sekarang lebih besar tiga centimer lah ukurannya dari sebelumnya," katanya.

Sampai saat ini, Rusman mengatakan, dirinya pun masih rutin menjahit celana maupun baju untuk Ahok dengan ukuran tubuh yang terakhir ia ukur.

"Yang terakhir saya ukur itu ya pada saat dia di Mako Brimob pas dia pesan jas, kemeja dan celana sama saya. Nah itu ukurannya terakhir sampai saat ini ia kenakan," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com