Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda Ini Ajak Teman Keroyok Pegawai SPBU yang Goda Pacarnya

Kompas.com - 21/10/2019, 13:54 WIB
Jessi Carina

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ali Daffa Ma'rifat (19) dan Galang Puja Kurnia (19) mendekam di sel tahanan Polsek Duren Sawit karena mengeroyok Mochamad Fahrul Fauzi pada Jumat (27/9/2019).

Kanit Reskrim Polsek Duren Sawit Iptu Fadholi mengatakan pengeroyokan berawal saat Ali cemburu karena pacarnya, Umi Qulsum yang bekerja di satu SPBU di wilayah Pondok Kopi digoda satu teman Fahrul, Ayatulloh.

"Pelaku (Ali) mengajak teman-temanya, kurang lebih delapan orang mendatangi SPBU tempat pacarnya bekerja. Pelaku marah karena merasa pacarnya digoda," kata Fadholi di Duren Sawit, Senin (21/10/2019).

Ayatulloh berusaha menjelaskan bahwa dia tidak bermaksud menggoda dan mendekati Umi. Namun, Ali dan teman-temannya tak terima dan justru makin kalap menyerang.

Adapun, Fahrul merupakan rekan kerja Ayatulloh di SPBU itu. Melihat kejadian itu, Fahrul berupaya melerai. Namun, dia justru menjadi target sasaran Ali dan teman-temannya yang menenteng celurit.

Baca juga: Aniaya hingga Tewas, Ibu di Kebon Jeruk Sempat Minta Tolong Tetangga Saat Anaknya Tak Berdaya

"Korban malah dikejar pelaku dan teman-temannya hingga ke jalan raya. Saat itu korban berusaha kabur dengan melompat pagar pembatas jalan, namun terjatuh," ujarnya.

Melihat Fahrul yang sudah jatuh tak berdaya, Ali dan Galang malah tetap menghantam kepala Fahrul dengan helm. Ali bahkan membacok bagian paha Fahrul.

Sementara satu pelaku lain yaitu Hakim, menganiaya Fahrul dengan cara menendanginya lalu ikut kabur bersama teman-temannya. Adapun, sampai saat ini Hakim masih buron.

"Pelaku ADM dan GPK kita amankan di rumahnya masing-masing. Keduanya dijerat pasal 170 KUHP dengan ancaman di atas lima tahun penjara. Celurit dan helm yang digunakan pelaku kita jadikan barang bukti," tuturnya. (BIMA PUTRA)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "Cemburu Pacarnya Digoda, Pemuda 19 Tahun Ajak Temannya Keroyok Pelaku".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com