Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Ketua BEM UI, Lepas Almamater Kuningnya Saat Demo Bareng Buruh

Kompas.com - 28/10/2019, 17:07 WIB
Walda Marison,
Jessi Carina

Tim Redaksi

 

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua BEM Universitas Indonesia, Manik Margamahendra memberikan orasi yang membara di depan massa mahasiwa dan buruh yang berdemo di Jalan MH Thamrin.

Dalam orasinya, Manik mengkritik keras pemerintahan Joko Widodo dalam mengelola negara. Menurut Manik, banyak kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat kecil.

Salah satunya soal pembahasan RKUHP. Selama ini, masyarakat dianggap tidak pernah dilibatkan dalam pembentukan RKUHP.

"Di mana masyarakat Indonesia yang harusnya dilibatkan dalam pembahasan  RUU Pertanahan, di mana para petani? Buruh? Rakyat miskin kota? Tidak ada tempat buat kita, yang ada hanya tempat bagi para politik oligarki," kata Manik di atas mobil komando, Senin (28/10/2019).

Menurut Manik, keadaan pun makin memburuk ketika partai oposisi mulai bergabung dengan koalisi pemerintah.

Baca juga: Massa Buruh Sambut BEM UI yang Ikut Gabung Demo di Jalan MH Thamrin

Manik menilai hal tersebut semakin memperjelas adanya agenda terselubung dari para politikus di panggung pemerintah. Agenda tersebut dipastikan tidak akan berpihak kepada masyarakat.

Karenanya, dia menilai perlu ada gerakan besar dari seluruh elemen masyarakat untuk menyuarakan kebenaran dan menuntut keadilan.

"Semua elemen yang terdiri dari mahasiswa, buruh, nelayan, rakyat miskin harus bersatu," kata dia.

Sambil memberikan orasi, Manik membuka almamater kuningnya dan melempar ke bawah. Hal tersebut sebagai bentuk jika tidak ada jarak dan pembatas antara mahasiswa, buruh, masyarkat miskin.

Baca juga: Buruh Ikut Gelar Aksi Demo, Jalan MH Thamrin Tertutup Kerumunan Massa

Semua bersatu demi satu tujuan.

"Jika almamater ini memberikan sekat sekat untuk bergabung dengan masyarakat maka sebaiknya kita berjuang bersama-sama menjadi satu. Maka sebaiknya kita lepaskan almamater ini agar menjadi satu dengan masyarakat," kata dia tegas.

Sontak aksinya membuat gemuruh massa aksi yang ada di depan matanya. Orasi pun ditutup dengan teriakan "Hidup mahasiwa, hidup petani, hidup nelayan, hidup buruh, hidup masyarakat Indonesia,".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Megapolitan
Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Megapolitan
3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Megapolitan
Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Megapolitan
Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Megapolitan
Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Megapolitan
Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Megapolitan
Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com